Ayat Pokok : Yohanes 1 : 12
Ayat Pokok di atas menegaskan bahwa kita mempunyai kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Kuasa tersebut mengandung pengertian :
1. Selalu ada Tuhan di belakang anak-anak Allah.
2. Wewenang/hak untuk bertindak.
Jadi sebagai anak-anak Allah, setelah kita berani percaya dan berani memperkatakan kesaksian iman kepada diri sendiri, kita harus meningkat pada tingkat berani bertindak bersama Tuhan.
Tuhan menetapkan langkah hidup orang yang benar.
Mengapa kita harus berani bertindak bersama Tuhan? Sebab Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya, apabila ia jatuh, tidaklah sampai di sana, sebab Tuhan menopang tangannya (Mazmur 37:23-24). Artinya setiap langkah kita sebagai anak-anak Allah adalah langkah yang ditetapkan Tuhan.
Dan jika Tuhan yang tetapkan langkah kita, seharusnya langkah kita adalah langkah yang maju (bukan mundur ke belakang). Setiap langkah hidup orang percaya adalah langkah yang tidak pernah dapat dihentikan oleh siapapun dan siapa pun juga. Setiap langkah hidup orang benar adalah langkah yang meremehkan Tuhan dan tidak alami kekalahan/kegagalan. Mari dorong diri kita untuk terus berani bertindak/berani melangkah bersama Tuhan. Berani berarti tidak akan pernah menyerah terhadap situasi apapun, melainkan tetap berkomitmen untuk terus setia dan melayani Tuhan, terus maju (semakin alami pertumbuhan dan pertambahan). Percayalah, setiap satu langkah ke depan, di situ ada Tuhan yang selalu menyertainya dengan segenap kekuatanNya.
Mari jangan takut/cemas/kuatir memikirkan langkah hidup kita ke depan. Sebab ketika Tuhan menetapkan langkah hidup kita, itu berbicara tentang perjalanan hidup yang tidak pernah berhenti (kekal sampai di sorga). Ketika kita terjatuh karena kelemahan kita (bukan jatuh karena sengaja berbuat dosa), janganlah kita takut, karena ada tangan Tuhan yang menopang sehingga kita tetap kuat dan bangkit berdiri untuk terus melangkah lagi (move on). Kita bisa menjadi lebih kuat daripada sebelum jatuh. Percayalah, tangan Tuhan akan membawa kita menuju kemuliaan yang lebih indah.
Tujuh kali jatuh namun bangkit kembali
Amsal 24:16 “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.” Ayat ini menegaskan bahwa kita adalah orang-orang yang kuat dan tidak terpecah belah dalam menghadapi hidup. Mengapa? Sebab bagaimanapun kita jatuh sampai tujuh kali, kita akan bangkit lagi. Apapun keadaan yang kita alami setiap hari (susah/senang, senang/dukacita, meningkat/tidak mengganggu, dll) tidak akan membuat kita terjatuh (tidak mampu bangun kembali). Setiap orang benar akan mempunyai kekuatan untuk bangkit kembali. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berani bertindak/melangkah bersama Tuhan. Jangan mengasihan diri sendiri yang dapat membuat kita merana (kita tidak bisa maju karena ulah kita sendiri). Tetapi gerakan mari kita membawa terobosan yang benar. Lebih baik jadi orang benar daripada jadi orang tidak benar (orang fasik). Ketika pencobaan alami, orang fasik akan roboh seperti bangunan yang hancur, yang tidak dapat dibangun kembali.
Bermegah dalam nama Tuhan
Mazmur 20:7-9 memberi kekuatan kepada kita. Bahwa Tuhan memberikan kemenangan kepada orang yang diurapiNya dan menjawabnya dari sorgaNya yang kudus dengan kemenangan yang gilang gemilang oleh tangan kananNya. Meskipun orang lain mengandalkan kekuatan duniawi (kereta dan kuda merupakan teknologi yang tercanggih pada saat itu = melambangkan kekuasaan/kekayaan/pengaruh duniawi), tetapi kita harus berani bermegah dalam nama Tuhan. Mereka yang mengandalkan kekuatan duniawi akan rebah dan jatuh, namun orang yang mengandalkan Tuhan akan bangun berdiri dan tetap tegak sampai selama-lamanya.
Semakin sempurna seperti Yesus
Mengapa sebagai anak-anak Allah, kadang bisa jatuh tapi kita mampu bangkit berdiri lagi? Sebab hidup kita telah ditetapkan seperti cahaya fajar (matahari), yang semakin terang hingga rembang tengah hari (Amsal 4:18). Artinya setiap hari kita harus semakin bersinar sampai terang yang sempurna (hidup sempurna seperti Yesus). Jadi kita harus lebih berani bertindak karena langkah hidup kita sudah ditentukan Tuhan untuk semakin terang. Sekalipun ada kegagalan, masalah, dan persoalan, kita harus berani mengambil tindakan untuk menjadi sempurna seperti Yesus.
Contoh : Yusuf
Kejadian 37:1-4
Alkitab mencatat kisah Yusuf (anak ke-11 Yakub). Allah telah menetapkan langkah-langkah hidup Yusuf sejak muda. Menarik untuk kita perhatikan, dalam ayat 2 dicatat tentang riwayat keturunan Yakub, tetapi tidak dimulai dari keturunannya yang pertama (Ruben), tapi langsung dicatat nama Yusuf. Sebab Yusuf seorang yang hidup benar dan tidak berkompromi dengan dosa. Yusuf membuktikan bahwa meski masih muda, ia bisa menjalani hidupnya benar di tengah-tengah situasi yang tidak benar. Ketika Yusuf menceritakan kepada ayahnya tentang kejahatan-kejahatan yang dilakukan kakak-kakaknya, Yusuf sedang memberi pesan rohani kepada ayahnya, bahwa ia mampu menjaga rohaninya dengan baik dan benar, meskipun setiap hari ia hidup dengan orang yang tidak benar. Sekalipun kita hidup di tengah keluarga/komunitas yang tidak baik, ketika kita tetap hidup benar dan tidak mau berkompromi dengan dosa, maka kita bisa mengubah nama baik keluarga menjadi semakin terang.
Kejadian 37:5-11
Allah memberi Yusuf karunia untuk menafsirkan mimpi. Ketika Allah berbicara kepada Yusuf dua kali melalui mimpi, Yusuf mengetahui bahwa langkah hidupnya telah ditentukan oleh Tuhan. Meski mimpi tersebut tidak langsung menjadi kenyataan, Yusuf berani melangkah bersama Tuhan. Butuh waktu 13 tahun hingga Yusuf mengalami penggenapan rencana Tuhan sebagai mana yang ia mimpikan. Mari berani melangkah bersama Tuhan seperti Yusuf, tetap sabar menantikan kehendak Tuhan terjadi.
Yusuf merupakan contoh seorang yang benar yang alami tujuh kali jatuh namun mampu bangkit kembali sampai ia menjadi terang yang sempurna. Katakanlah kecelakaan yang Yusuf alami :
1. Karena tafsiran mimpinya, Yusuf semakin dibenci oleh kakak-kakaknya, sehingga mereka bermufakat untuk membunuh Yusuf (Kejadian 37:18)
2. Namun akhirnya kakak-kakaknya tidak jadi dibunuh, tetapi melemparkan Yusuf ke dalam sumur kosong yang tidak berair (Kejadian 37:24)
3. Yusuf diangkat dari sumur dan dijual oleh kakak-kakaknya kepada orang Ismael dengan harga dua puluh syikal perak dan dibawa ke Mesir. Kemudian kakak-kakaknya melaporkan Yusuf meninggal diterkam binatang buas (Kejadian 37:25-35)
4. Di Mesir, Yusuf dijual oleh orang Ismael kepada Potifar (Kejadian 37:36)
5. Di rumah Potifar, Yusuf menjadi budak. Namun Tuhan menyertainya dan membuat apa yang ia kerjakan berhasil (Kejadian 39:1-6).
6. Istri Potifar menfitnah Yusuf, meskipun ia tidak melakukan kejahatan apapun. Akhirnya Yusuf dimasukkan ke dalam penjara (Kejadian 39:7-20).
7.Tetapi menyertai Tuhan Yusuf selama dipenjara dan melimpahkan kasih setiaNya kepadanya. Suatu ketika ada kepala juru minuman dan roti istana Firaun yang dimasukkan ke dalam penjara, tempat Yusuf dikurung. Ketika kedua orang tersebut bermimpi, Yusuf mengartikan mimpi keduanya. Setelah lewat dua tahun dari kejadian itu, Raja Firaun mendapat mimpi, maka Yusuf dipanggil dan menafsirkan mimpi raja. Karena dinilai Yusuf berakal budi dan penuh Roh Allah, maka Firaun mengangkat dan melantik Yusuf menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir (Kejadian 39:21 s/d Kejadian 41:34).
Kisah Yusuf ini berlanjut sampai ayah dan kakak-kakaknya ke Mesir, karena masa kelaparan hebat. Mari perhatikan apa yang Yusuf katakan kepada kakak-kakaknya ketika mereka bertemu dengan Yusuf yang telah menjadi penguasa di tanah Mesir : “Janganlah takut, karena aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yaitu untuk memilihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kejadian 50:19-20). Kalau Yusuf telah menetapkan Allah untuk memilih suatu bangsa yang besar, maka kitapun telah menetapkan Tuhan untuk membawa banyak orang (keluarga, sahabat, penduduk kota kita) kepada Tuhan. Mari bertindak dan berani melangkah maju sampai terang yang sempurna. Percayalah dalam segala hal Tuhan punya rencana yang indah bagi kita anak-anakNya.