Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Polemik ekspansi eksplorasi PT Kangean Energy Indonesia Ltd (KEI) di Kangean terus dapat sorotan dari berbagai pihak, kali ini datang dari anggota DPRD Sumenep, Moh. Hanafi.
Politisi asal Pulau Kangean itu menilai perusahaan perlu lebih terbuka dalam menyikapi respons masyarakat yang menunjukkan penolakan.
Menurut Hanafi, kekhawatiran warga atas potensi kerusakan lingkungan tidak bisa dianggap sepele, karena keluhan tersebut muncul dari pengalaman dan kepedulian terhadap alam sekitar.
“Masyarakat tidak mengada-ada. Mereka punya alasan kuat untuk merasa cemas terhadap dampak eksplorasi. Karena itu, KEI harus memberikan penjelasan yang menyeluruh dan tidak setengah-setengah,” ujarnya, Rabu (2/7).
Ia juga mengkritik pola komunikasi yang dibangun oleh pihak KEI dan SKK Migas, yang dinilainya kurang efektif karena terlalu birokratis dan jauh dari pendekatan kultural.
“Gaya komunikasi yang digunakan sejauh ini sangat kaku. Masyarakat Kangean butuh pendekatan yang menyentuh sisi emosional dan budaya mereka, bukan hanya paparan teknis yang kering,” ucap politisi asal Kangean itu.
Hanafi mengingatkan agar perusahaan lebih terbuka terhadap dialog dan tidak mengabaikan aspirasi warga. Ia juga meminta SKK Migas segera menyusun langkah konkret untuk meredam ketegangan.
“Sudah saatnya dicari formula terbaik agar konflik ini tidak terus berlarut. KEI harus lebih peka terhadap situasi sosial yang berkembang,” tegasnya.
Tak hanya itu, Hanafi juga menyoroti peran Pemerintah Kabupaten Sumenep yang dinilainya harus lebih aktif dalam menjembatani persoalan ini.
“Pemkab harus hadir sebagai mediator yang adil. Jangan hanya menjadi penonton. Segera ambil peran dalam menyelesaikan konflik antara warga dan KEI,” tutupnya. (*)