Harianmerdekapost.com, Bangkalan-Jatim,- Senin, 11/09/2023, maraknya kecelakaan kendaraan bermotor di beberapa titik jalur lalu lintas jalan Kabupaten Bangkalan, menimbulkan kekawatiran di masyarakat itu sendiri, hal tersebut di sebabkan kondisi jalan yang licin.
Kondisi dari jalan licin tersebut di karenakan efek tetesan air garam yang jatuh dari armada pengangkut garam itu sendiri, yang mana pengiriman garam tersebut berasal dari luar Kabupaten bangkalan.
Guna menindak lanjuti serta mengantisipasi agar tidak lebih banyak lagi korban kecelakaan, Pemuda Madura Bersatu (PMB) mengambil beberapa tindakan di antaranya melakukan aksi demonstrasi di halaman kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Bangkalan, Senin, (11/9/2023).
Dalam Aksi Demo tersebut, masa menuntut kepada pihak Dinas Perhubungan (DISHUB) Kabupaten Bangkalan, untuk bertindak tegas kepada truck pengangkut garam yang melintas di jalan raya Kabupaten Bangkalan, tindakan tegas di antaranya membuat peraturan untuk standarisasi pengangkutan garam yang layak dan aman, serta meminta kepada pengusaha garam agar bertanggung jawab pada korban kecelakaan.
Moawi Arifin selaku perwakilan dari DISHUB Bangkalan mengatakan, “penyebab kecelakaan itu ada tiga faktor, yaitu faktor jalan tidak layak (rusak), kelalaian dari pengendara dan bisa jadi karena tetesan air garam bercampur solar, jadibelum tentu disebabkan oleh tetesan air garam karena faktornya banyak.
Menambahkan, “tidak bisa mengecek kelayakan armada pengangkut garam, hal tersebut di sebabkan karena armada pengangkut garam berasal dari Kabupaten Sampang, Pamekasan dan Sumenep, oleh sebab itu nanti kami DISHUB Bangkalan akan berkoordinasi dengan DISHUB lintas Kabupaten guna pengawasan dan sekaligus penertiban pada pihak terkait. Terang, Moawi Arifin.
Koordinator Aksi Demo Dedi Yusuf mengatakan, “masyarakat geram dan kecewa karena Dishub tidak becus menangani permasalahan tetesan air garam yang menyebabkan banyak terjadinya kecelakaan tunggal, tujuan kami murni terkait kemanusiaan yang menyangkut keselamatan dalam berkendara.
Melanjutkan, hampir setiap hari antara pukul 21.00 wib malam sampai 08.00 wib pagi ada tiga hingga lima korban kecelakaan akibat tetesan air garam, Karena insiden tersebut, sekitar 11 truk sudah pernah dicegat dan di tindak oleh masyarakat serta dari kepolisian, namun tidak ada kelanjutan, Kami minta agar pihak terkait yang bertanggung jawab dalam pengirimnya garam harus dicari dan ditelusuri, karena selama ini sopir yang kami berhentikan tidak mau menyebutkan. Tegas, Dedi Yusuf.
(PD)