Harianmerdekapost.com. Lumajang. Jawatimur. Truk pengangkut pasir memakan korban lagi, kali ini terjadi di krajan desa Jugosari kecamatan Candipuro, kejadian pagi hari pukul 06:30 Jumat, (30)10/2025) bersamaan dengan jam berangkat anak sekolah, Korban perempuan siswi duduk di kelas 2 SMA Candipuro atas nama SN (16 tahun) kondisi korban kritis tidak sadarkan diri dari TKP langsung di rujuk ke RSUD Haryoto masuk di ruangan ICU , Sabtu , Karena korban tidak sadarkan diri, Sabtu, ( 1/11/2025) korban masuk ruangan operasi untuk penanganan lebih lanjut karena ada pembengkakan di kepala.
Sebelumnya beredar di jejaring sosial whatsApp sebuah Voice Note (VN) yang diduga suara mirip Kepala Desa Jugosari Mahmudi, dalam VN tersebut Mahmudi menginfokan kepada sebuah group whatsApp bahwa tadi pagi ada kejadian sebuah truk pasir yang menyenggol anak sekolah.
“Diinfokan bagi group sopir satu komando, bahwa tadi pagi ada kejadian di tikungan depan rumah Bogel Jugosari, itu ada truk pasir kosongan yang nenggor masyarakat anak sekolah mau berangkat sekolah jam setengah tujuh, anaknya sekarang masuk rumah sakit dan tidak sadar ada di ICU, untuk sopir – sopir yang merasa nenggor tadi pagi untuk bisa memberitahukan bahwa sampai saat ini sopirnya masih belum diketahui, dan sopirnya infonya lari, tolong untuk rekan – rekan di group ini untuk memantau sekaligus memberikan info untuk dibantu untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan, terimakasih.” Demikian isi VN yang beredar.
Kepala desa Jugosari Mahmudi saat dihubungi media ini berkaitan dengan informasi kecelakaan di wilayah Jugosari seperti VN yang menyebar, belum bisa memberikan infomasi secara gamblang, pihaknya mengaku masih di Surabaya.
“Korban di RSUD Haryoto, ini masih kordinasi nyari sopirnya, saya ini masih di Surabaya, biar pak kampungnya tak suruh ngurusi,” ujarnya Jum’at (31/10/2025).
Saat media ini ke RSUD dr. Haryoto Lumajang dan bertemu keluarga korban tabrak lari membenarkan bahwa anaknya menjadi korban kecelakaan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
“Saat itu saya diberitahu warga sana bahwa anak saya mengalami kecelakaan bersenggolan dengan truk, namun truknya lari katanya, saya tidak fokus sama truk itu sudah saya lebih fokus pada anak saya untuk segera dilarikan ke rumah sakit,” ungkap orang tua SN
“Ini sekarang masih operasi pak karena ada gumpalan darah di kepalanya katanya, belum sadar pak mulai kemarin, sebelumnya anak saya dibawa ke RSU Pasirian lalu dibawa kesini (RSUD Haryoto).” Imbuhnya.
Disinggung soal truk yang menabrak, orang tua SN mengaku masih fokus pada pengobatan anaknya.
“infonya sih truk nya itu berwarna hitam (kepala) merah (bak), tapi nanti sudah saya masih fokus anak saya pak, mohon do’anya biar anak saya segera sembuh,” pungkasnya.
Dari kejadian ini, warga berharap pihak terkait segera bisa mengamankan sopir truk pasir yang diduga terlibat tabrak lari tersebut untuk mempertanggungjawabkannya dan Himbauan Jam Anak sekolah dari jalan nasional menuju tambang selama ini berjalan 24 jam penuh seakan akan himbauan dari pemerintah lumajang selama ini tidak berlaku di wilayah Candipuro .






