Harianmerdekapost.com, Surabaya, Jatim – Sampah selain menjadi momok yang banyak menghambat saluran air bilamana tidak dibuang pada tempatnya. Akan tetapi juga bisa menjadi sumber mata pencarian untuk masyarakat dengan terbentuknya Bank sampah, program dari Walikota kota Surabaya Eri Cahyadi
Seperti di wilayah RW. 10 Kelurahan Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran Surabaya sudah menjalankan program dari anjuran walikota. Dibentuk dengan Bank sampah induk dalam pelaksanaan perdana senin 10/11/25 terkumpul sampah kurang lebih 700 kg sampah.

” Program walikota Bank sampah ini sangat bagus dengan dukungan masyarakat Surabaya khususnya yang sudah dilaksanakan oleh seluruh RT di wilayah RW. 10 yang padat penduduknya. Agar sampah bisa dikelola oleh warga sekitar dan bisa merasakan manfaat hasil pengolahan sampah bisa menjadikan sumber penghasilan warga sendiri “, tutur Yoyok ketua RW 10 Kalilom Lor Indah.
” Dengan adanya Bank sampah bisa mengurangi angka terjadinya banjir serta penyebab penyakit karena penumpukan sampah. Apa lagi sekarang sudah masuk musim hujan. Dengan adanya bank sampah bisa meringankan petugas sampah ” tambah Yoyok.
Dalam perdana bank sampah di wilayah Kelurahan Tanah Kali Kedinding Surabaya yang sudah terbentuk di Kalilom Lor Indah RW. 10 yang mendukung program pemerintah kota dengan sekitar 14 RT dari 18 RT . ” Ini wujud nyata dari ketua RW. 10 yang sangat peduli dengan warganya juga sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan implementasi dari program kampung Pancasila pilar lingkungan dan program unggulan dari wali kota Surabaya Eri Cahyadi ” jelas ketua RW 10 Yoyok yang didampingi Nur Fitriyah ketua Bank sampah Induk Dasa Bumi lestari.
Menurut ketua RW. 10 Yoyok dengan terbentuknya Bank sampah unit menghimbau untuk kerja sama seluruh RT. 1 sampai RT. 18 agar membentuk Bank Sampah di wilayahnya, untuk mengelola sampah agar bisa bermanfaat untuk warganya.
Pada perdana pembukaan bank sampah induk di RW. 10 kelurahan Tanah Kali Kedinding , Kecamatan Kenjeran Surabaya. Satu mengurangi limbah, keduanya juga bisa untuk pendapatan warga tersebut. ” Kenapa? Sampah ini yang diambil, ya sampah non-organik. Dan nanti juga ada sampah-sampah organik yang digunakan untuk eco-enzyme. Eco-enzyme dan kompos nanti kan banyak dimanfaatkan. Yang eco – enzyme untuk pupuk, untuk kesehatan, dan macam-macam pokoknya. Eco-enzyme itu.” ungkapnya.
” Makanya kami, di RW. 10, kita galakan Bank Sampah Indo atau BSI ini, intinya mengurangi penumpukan sampah, serta Program dari Pak Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya “, itu saja pesan dari saya. ” mari, seluruh masyarakat ayolah berbondong-bondong, bergerak untuk memilah sampah, yang intinya bisa untuk bermanfaat untuk keperluan masing-masing pribadinya “.
” Bank sampah ini, bekerjasama dengan siapa? bank sampah ini bekerjasama dengan pihak pemerintah, yaitu dari pihak terkait, yaitu DLH,WVI (WAHANA VISI) INDONESIA, YLBA,WASESO dan banyak, intinya. Maka dari itu kita bukan bekerja sendiri, akan tetapi bareng-bareng, untuk menanggulangi sampah ini ” terang Abah Yoyok ketua RW. 10.
” Saya kebetulan disini dipilih oleh warga , jadi Ketua Bank Sampah Induk. Yang awalnya saya Ketua Bank sampah RT saja, akhirnya kita mengembangkan Bank Sampah ini lebih luas ke Bank Sampah Induknya. Akhirnya saya dipilih jadi Ketua Bank Sampah Induk. Jadi tujuan kami akan mengembangkan untuk Bank sampah ini supaya semua RT membentuk dan ikut-ikut untuk memilah sampahnya. Jadi untuk mengurangi sampah ke TPA itu, Kalau disini saya Ketua Bank Sampah Induk. Sekarang namanya sudah di bentuk itu Dasa Bumi Lestari ” kata Nur Fitriyah ketua Bank sampah Dasa Bumi lestari.
( Luis/Ef )






