Petani Terdampak Jebolnya DAM Gambiran Akan Galang Dana di jalan untuk Pembangunan

Harianmerdekapost.com. Lumajang Jatim | Jebolnya DAM Gambiran akibat banjir tahun 2021 belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah lumajang secara maksimal, terbukti beberapa upaya penyelesaian telah di lakukan Namun gagal dan buang buang anggaran di antaranya pengadaan rumah pompa dengan anggaran Rp 154 juta yang sampai sekarang mangkrak tidak terpakai, pembangunan Groundsil ( Bronjong) yang menelan anggaran dengan Pagu Rp 200.000.000, bersumber dari APBD tahun 2023, Dengan cara penunjukan langsung. Namun dari beberapa upaya pemerintah untuk melaksanakan menaikkan air dari kali asem ke pintu air di rasa telah gagal terbukti beberapa petani setelah melihat pekerjaan sudah Selesai air yang di tunggu tunggu belum kunjung mengalir dalam artian pemerintah daerah khususnya Lumajang belum serius menangani persoalan petani terkait air irigasi yang mengairi sawah 300 hektar .

Informasi yang di terima harianmerdekapost.com. petani berencana mengadakan aksi penggalangan dana di jalanan untuk pembangunan DAM Gambiran secara mandiri karena pemerintah di anggap tidak serius untuk mengatasi permasalahan petani selama 2 tahun lebih .

sebelumnya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, pada tanggal 05 Juli 2021 berjanji kepada para petani saat kunjungan di Dam Gambiran akan segera di buatkan tanggul sementara supaya air bisa naik mengairi sawah.

“, Saya jelaskan kepada kepala PU, akan di buatkan tanggul Sementara, sing penting banyune Mili disek ke sawah ( yang penting airnya mengalir ke sawah terlebih dahulu) , sambil menunggu anggaran dari pemrov Jawa timur melalui BTT bencana sedang di koreksi di pemrov, apabila sudah turun kita bisa membuat tanggul dari bronjong. Dengan tanggul dari bronjong tentu lebih kuat bisa membendung air, supaya air ke sawah bisa tercukupi”, jelasnya bupati Lumajang 24 bulan lalu.

See also  HUT Bhayangkara Ke 77, Pria Berkebutuhan Khusus Dapat Sepeda Motor Listrik Roda 3 Dari Kapolres Lumajang 

Sementara itu, salah satu petani Lutfi, Yang memiliki garapan sawah di kelurahan Rogotrunan mengeluhkan air untuk sawahnya, saat awal tahun masih belum merasakan susahnya air lantaran musim hujan namun saat musim kemarau tidak ada yang bisa di harapkan kecuali air dari sungai aliran kali asem. Saat ada pengerjaan Bendungan di Dam gambiran segera menyiapkan sawahnya untuk di bajak dan beli bibit apabila air sudah bisa mengalir langsung di tanami namun setelah pekerjaan bendungan sudah selesai Masih tetap air belum bisa mengalir, kekecewaan petani bertambah saat mendengar tidak ada tambahan anggaran dan akan di lanjutkan akhir tahun atau awal tahun 2024.

“, iya benar kami akan lakukan aksi turun ke jalan untuk penggalangan dana , sebelumnya saat di pertemuan dengan Dinas PU SDA kabupaten Lumajang kami sudah meminta kepada Kabid SDA Hari Sudjoko, untuk di tambahi anggarannya karena kami melihat kurang maksimal apabila senilai Rp 200.000.000, kami hanya di janjikan ” Pokoknya mengalir ” , maksudnya apa ya , faktanya sekarang air tidak bisa naik ke saluran , kami sudah bosan dengan janji yang selalu kami dengar Upaya dan upaya. Apabila pemerintah daerah sudah kehabisan anggaran kami para petani akan gelar Penggalangan Dana meminta di jalan jalan. Ini bukan ancaman, namun ini upaya kami untuk menyelesaikan masalah. Ini masalah serius yang seharusnya di prioritaskan oleh pemerintah daerah”, tegasnya.sabtu (29 juli 2023)

Lanjutnya”, beberapa tahun setelah jebolnya DAM Gambiran kami mengalami kerugian dan itupun hampir semua petani mengalami, banyak lahan yang tidak di tanami pada hari ini”, tambahnya (AN).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *