Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sapeken Sumenep (Himpass) lakukan demo di depan kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, Selasa 31 Oktober 2023.
Pantauan dilokasi, aksi demo sejumlah mahasiswa tersebut sempat mengalami kekacawan. Massa aksi yang merasa kecewa karena tidak ditemui langsung oleh Kepala Dinsos P3A, Achmad Dzulkarnain mencoba merangsek ke depan pintu masuk yang dijaga ketat aparat kepolisian hingga terjadi aksi saling dorong.
Disamping itu, Massa aksi yang terlanjur kecewa juga melemparkan telur busuk sebagai buntut kekecewaan.
“Kepala Dinsos P3A tak becus melaksanakan tugasnya dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada, mulai dari pengentasan kemiskinan, bengkaknya anggaran perjalan dinas (Perdin) yang mencapai Rp 1,3 M lalu maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Andi Papa Burhanuddin Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi saat melakukan orasi.
Menurut Andi, yang bikin Ironis lagi anggaran bantuan pemakanan lansia nominalnya hanya Rp 900 juta, anggaran bantuan tersebut lebih kecil daripada anggaran Perjalanan dinas.
“Ini kan konyol, menunjukan bahwa Dinsos tidak serius memikirkan persoalan kesejahteraan rakyat,” imbuhnya.
Disamping itu, lanjut Andi disektor kekerasan perempuan dan anak, kinerja Dinsos P3A juga tidak jelas, penanganannya tak maksimal dengan munculnya banyak kasus pelecehan yang marak terjadi.
“Kadis pecundang, mestinya Dinsos punya solusi, jangan hanya sosialisasi saja, jangan hanya pandai menghabiskan anggaran,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Sumenep Achmad Dzulkarnain enggan berkomentar banyak terkait aksi tersebut. Kata dia, aksi demonstrasi merupakan bagian daripada menyampaikan aspirasi. Ditanya soal tuntutan massa aksi, kadis Dzul juga enggan menjawab.
“Salah satu bentuk kebebasan menyampaikan pendapat,” ucap Dzul pendek melalui pesan singkat Whatsapp. (*/Nri)