Kehidupan Juru Parkir Liar di Persimpangan Jalan Imam Bonjol, Pontianak: Antara Tantangan dan Harapan

Harianmerdekapost.com, Pontianak, Kalbar – Di tengah hiruk-pikuk lalu lintas di persimpangan Jalan Imam Bonjol, Pontianak, sekelompok juru parkir liar menjalani kehidupan mereka dengan penuh tantangan. Tidak memiliki izin resmi, mereka harus beroperasi di bawah bayang-bayang ketidakpastian dan seringkali berhadapan dengan resiko tertabrak mobil ataupun motor di jalanan.

Juru parkir liar di kawasan ini sebagian besar adalah warga sekitar yang mengandalkan pekerjaan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Saya sudah dua tahun bekerja di sini. Setiap hari, dari pagi sampai malam, saya menjaga kendaraan yang parkir di sini,” ujar Yusran atau yang biasa di panggil pak cik, salah seorang juru parkir liar.

Pendapatan yang diperoleh tidak menentu, tergantung pada jumlah kendaraan yang parkir. “Kadang bisa dapat lumayan, tapi sering juga sepi. Dalam sehari, kalau ramai, bisa dapat Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu,” tambah pak mamood.

Meskipun demikian, pekerjaan ini bukan tanpa risiko. Mereka sering kali harus menghadapi teguran dari pihak penguna jalan. “Kalau lagi macet panjang kita terpaksa harus pandai-pandai untuk mengurai kemacetan di simpang jalan ini, Tak jarang juga ada penguna jalan yang suka menerobos alur yang tidak di arahkan” ungkap Bolkini, rekan Pak Mamood yang juga bekerja sebagai juru parkir liar di lokasi yang sama.

Selain masalah hukum, juru parkir liar juga menghadapi tantangan dari pengguna jalan. “Ada yang marah-marah karena tarif parkir, ada juga yang tidak mau bayar. Kita harus sabar menghadapi mereka,” kata yusran.

Namun, di balik semua kesulitan tersebut, ada harapan yang masih mereka gantungkan. Banyak dari mereka berharap suatu saat nanti bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih stabil dan legal. “Kami berharap ada perhatian dari pemerintah, mungkin bisa diberi pelatihan atau bantuan untuk usaha kecil. Dengan begitu, kami bisa hidup lebih tenang,” ujar Yusran dengan harap-harap cemas.

READ  Penulis: Pontius Pilatus Rahakbauw.K Fakfak, Harianmerdekapost.com - Komandan Kodim (Dandim) 1803/Fakfak, Letkol Inf Lukman Permana, S.E, menghadiri Rapat Pleno Terbuka untuk pengundian dan pengambilan nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak Tahun 2024. Acara berlangsung di halaman Kantor KPU Kabupaten Fakfak, Papua Barat, pada Senin (23/09/2024). Dalam kesempatan tersebut, Dandim 1803/Fakfak menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung dan mengamankan pelaksanaan Pesta Demokrasi Pilkada Serentak. "Kami Kodim 1803/Fakfak siap mendukung penuh dan mengamankan pelaksanaan Pilkada Serentak di Wilayah Kabupaten Fakfak Tahun 2024," ungkapnya. TNI, dalam hal ini Kodim 1803/Fakfak, akan memback-up Polri dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang memiliki hak pilih. Letkol Inf Lukman Permana, S.E juga menyampaikan komitmen TNI untuk tetap menjaga netralitas selama pelaksanaan Pilkada. Ia mengingatkan kepada warga agar tidak saling memprovokasi, guna mencegah situasi yang tidak diinginkan. Dandim mengajak masyarakat yang sudah memiliki hak suara untuk menggunakan haknya dengan bijaksana. "Jangan sampai tidak memilih atau Golput, karena satu suara Anda menentukan lima tahun ke depan nasib Kabupaten Fakfak yang kita cintai," tegasnya.(ARK) Editor: Pontius Pilatus Rahakbauw.K

Keberadaan juru parkir liar memang menjadi dilema tersendiri. Di satu sisi, mereka membantu mengatur parkir di lokasi yang seringkali ramai dan macet. Di sisi lain, keberadaan mereka melanggar peraturan dan seringkali mengganggu ketertiban umum.

Pemerintah kota Pontianak diharapkan dapat mencari solusi yang adil dan bijaksana, baik bagi juru parkir liar maupun pengguna jalan. Dengan pendekatan yang humanis dan program-program pemberdayaan, diharapkan permasalahan ini bisa teratasi dengan baik, dan para juru parkir liar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan bermartabat Bersambug. (K-ZON, ANDI AZWAR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *