Di suatu Sabtu pagi yang cerah, keluarga jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Tiberias bersiap-siap untuk ibadah keluarga yang berbeda dari biasanya. Ibadah kali ini tidak diadakan di gereja mereka di kota, melainkan jauh di tempat yang cukup terpencil, di Kodim Mansel, di wilayah pegunungan.
Keluarga besar GPdI Tiberias sudah terbiasa dengan perjalanan jauh untuk menjalankan misi pelayanan mereka, namun kali ini perasaan yang menyelimuti mereka terasa lebih mendalam. Mereka berangkat dengan bus kecil dan beberapa kendaraan pribadi, membawa alat musik, makanan, serta perlengkapan lainnya. Di setiap tikungan jalan yang terjal dan berliku, lagu pujian menggema dari dalam kendaraan mereka.
Sesampainya di Kodim Mansel, mereka disambut oleh pemandangan alam yang menakjubkan—gunung-gunung hijau yang membentang, udara segar, dan keheningan yang memberikan kedamaian. Jemaat setempat yang menunggu sejak pagi pun menyambut mereka dengan senyum dan sapaan hangat. Anak-anak kecil berlarian, sementara orang dewasa membantu mempersiapkan tempat untuk ibadah keluarga.
Ibadah dimulai dengan puji-pujian yang penuh semangat, diiringi gitar, keyboard, dan suara harmonis jemaat yang bergema di seluruh area. Meski sederhana, ibadah di Kodim Mansel terasa sangat khusyuk. Setiap nyanyian dan doa mengalir dengan ketulusan yang menyentuh hati, seolah mereka tidak berada di tempat asing, melainkan di rumah mereka sendiri.
Di tengah ibadah, gembala jemaat menyampaikan khotbah tentang kasih yang mempersatukan, betapa pentingnya menjangkau sesama, bahkan yang berada di tempat terjauh sekalipun. “Kasih Kristus membawa kita kemari, untuk berbagi dan bersyukur bersama, karena di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, di situ Tuhan hadir di tengah-tengah kita,” katanya dengan suara lembut namun penuh makna.
Setelah ibadah, mereka duduk bersama, menikmati makanan yang telah dibawa dari kota, sambil berbagi cerita dan pengalaman. Anak-anak bermain bersama, orang tua saling menyapa, dan jemaat saling mengenal lebih dekat. Suasana kekeluargaan terasa sangat erat, seperti ikatan yang tak terpisahkan oleh jarak.
Hari itu, keluarga besar jemaat GPdI Tiberias kembali pulang dengan hati penuh sukacita. Ibadah keluarga di Kodim Mansel menjadi pengalaman yang menguatkan iman mereka, memberi semangat baru untuk terus melayani dengan sepenuh hati, tidak peduli seberapa jauh jarak yang harus mereka tempuh.(ARK).
Editor : Amatus.Rahakbauw.K.