Manokwari.,Harianmerdekapost.com-Tepat pada 20 Oktober 2024, berlangsung dengan penuh sukacita dan kebersamaan tanpa memandang suku, ras, atau golongan.
Jemaat yang terdiri dari berbagai suku seperti Arfak, Biak, Wondama, Maibrat, dan Manado bersatu dalam melayani Tuhan.
Dalam renungan khotbah, Pdm. Nova Lolowang menyampaikan pesan dari Yakobus 1:19-22 tentang pentingnya “cepat untuk mendengar, lambat untuk berkata-kata, dan lambat untuk marah.”
Pdm.Nova menekankan bahwa mendengar dengan hati terbuka membantu kita memahami firman Tuhan dengan lebih baik, sehingga iman kita dapat tumbuh dan bertumbuh.
Selain itu, Pdm. Nova mengingatkan bahwa amarah manusia tidak menghasilkan kebenaran di hadapan Allah, sehingga kita harus berhati-hati dalam merespon emosi negatif.
Pdm. Nova juga mengutip 2 Timotius 3:16, yang menegaskan bahwa segala tulisan yang diilhamkan oleh Allah berguna untuk mengajar dan mendidik dalam kebenaran.
Dalam kehidupan sehari-hari, marah yang tidak terkendali bisa membawa pada dosa, sehingga jemaat diajak untuk mengampuni dan melepaskan amarah sebelum matahari terbenam, seperti yang diajarkan dalam Efesus 4:24-27.
Pada kesempatan ini, Gembala dan Pdm. Nova Teppie Lolowang juga melantik Panitia Natal GPdI BOAS, dengan Ibu Ani Peday sebagai ketua, Ibu Lience Suabey, S.Pd.K sebagai sekretaris, dan Ibu Rode Boseren sebagai Sie Umum.(ARK).
Editor : Amatus.Rahakbauw.K