Lebih Baik Berdiri di Ambang Pintu Rumah Allahku Daripada Diam di Kemah-Kemah Orang Fasik.”

Penulis : Amatus Rahakbauw

Arikel, Daerah773 Views

Harianmerdikapost.com.,Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.” Mazmur 84:10

Raja Daud menulis ayat ini ketika dia mengerti bahwa di luar hadirat Tuhan, dia tidak menemukan ketenangan dan kedamaian.

WhatsApp Image 2024-08-14 at 08.26.44_722a5eba
WhatsApp Image 2024-08-12 at 15.08.45_aec22f95
WhatsApp Image 2024-08-12 at 17.34.06_006d80e8
WhatsApp Image 2024-08-12 at 19.14.11_8b2d3092
WhatsApp Image 2024-08-14 at 08.26.44_722a5eba WhatsApp Image 2024-08-12 at 15.08.45_aec22f95 WhatsApp Image 2024-08-12 at 17.34.06_006d80e8 WhatsApp Image 2024-08-12 at 19.14.11_8b2d3092

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kesibukan kita, bahkan masalah kita, menjadi jauh lebih besar dalam hidup ini, sehingga membuat kita jauh dari pelataranNya.

Bapak Simon yang berasal dari Pulau Jawa Tengah ini datang ke Papua karena mencari pekerjaan dan meninggalkan keluarganya. Ia sempat putus asa karena sudah lama sekali keinginannya untuk mendapatkan pekerjaan tidak kunjung tercapai. Bapak Simon juga merasa sedih setiap kali mengingat istri dan anak-anak yang ditinggalnya.

Dirinya tahu betul bahwa keluarga sedang membutuhkan biaya sehari-hari, namun sebagai kepala rumah tangga dia tidak bisa memenuhinya.

Sulitnya mendapatkan pekerjaan di Ibukota maka ia pun menjadi fokus utamanya harus ke Papua saat itu sehingga hubungan antara Bapak Simon dengan Tuhan menjadi terganggu. Ia jarang beribadah dan tanpa dia sadari ia sedang menjauh dari solusi atas masalah yang sedang ia hadapi.

Pada suatu ketika, Bapak Simon tergerak menghubungi tim konselor Solusi setelah menyaksikan program Solusi dan pada saat itulah dia menceritakan semua beban hidupnya.

Tim Solusi meresponi permohonan doa Bpk Simon dan memberi saran supaya Bpk Simon bangkit dan mulai mendekatkan diri kepada Tuhan. Bapak Simon pun mengikuti saran dan tuntunan dari konselor dan mulai mencari wajah Tuhan kembali. Puji Tuhan, satu minggu kemudian Bpk Simon kembali memberi kabar bahwa sudah mendapatkan pekerjaan, dirinya diterima bekerja di kapal berlokasi di Jepang.

See also  Tanpa dilengkapi Papan Informasi, Proyek Plengsengan di Desa Jenangger Dipertanyakan Warga

Bapak Simon merasa bersyukur karena telah didukung melalui doa dan bisa kembali merasakan kasih Tuhan.

Apa yang dihadapi Bapak Simon memang tidak mudah. Bersyukur dia membuat keputusan yang tepat yaitu menghubungi Konseling Center CBN dan kembali mendekat kepada Tuhan. Sudahkah Anda membuat keputusan yang tepat hari ini? Sudahkah Anda menjadi salah satu Mitra kami? Jika belum, inilah saatnya berdiam diri sejenak dirumah Tuhan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *