Komisi III DPRD kabupaten Pasuruan,Sidak Pemeliharaan Jalan Yang Mengakibatkan Banyak Korban Kecelakaan

Harianmerdekapost.com, Pasuruan, Jatim – Anggota dewan komisi III langsung sidak ke lapangan proyek pemeliharaan jalan setelah mendengar beberapa keluhan masyarakat pengguna ruas jalan Dayurejo jetak, karena beberapa kali terjadi kecelakaan.(04-11-2024)

Sidak tersebut dipimpin ketua Komisi III DPRD kabupaten Pasuruan Yusuf Daniel yang diikuti beberapa anggota komisi III , Sudiono Fauzan , Mashuda Hidayatulloh, dan Achmad Aidzin Utama dan juga tampak, Heru Veri Nur Cahya anggota Komisi II.

Proyek infrastruktur pemeliharaan jalan itu mendapat sorotan dewan. Disebabkan karena proyek yang menelan anggaran Rp 3,5 Miliar ini dalam pengerjaannya belum maksimal , terlihat ada beberapa sayatan jalan yang dibiarkan begitu saja. Tanpa ada nya hamparan , yang menyebabkan banyak pengguna jalan mengalami kecelakaan. Padahal menurut informasi dilapangan proses sayatan (cutting )jalan tersebut sudah selesai tiga minggu yang lalu.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan Yusuf Daniyal mengakui, proses cutting di pemeliharaan jalan ini memang membahayakan. Dia mengaku tidak mengetahui pasti berapa kedalaman cutting ini.

Hanya saja, secara kasat mata, kata dia, cutting ini terlalu dalam sehingga sangat berbahaya bagi para pengguna jalan. Seharusnya, kontraktor atau pelaksana proyek ini membuat himbauan atau rambu-rambu untuk pengguna jalan.

Danil, sapaan akrabnya menyebut, itu yang membuat akhirnya banyak pengguna jalan terjatuh saat melewati jalan ini, karena banyak lubang atau galian bekas cutting yang tidak segera ditutup dan dibiarkan tidak rata.

“Kami tidak dalam konteks menyalahkan proses cutting yang dilakukan kontraktor, tapi kenapa jarak waktu antara proses cutting dengan pengaspalan ini terlalu lama, sehingga bekas cutting ini membuat pengguna jalan terjatuh,” terangnya.

“Saya minta dinas untuk segera menegur kontraktor atau pelaksana proyek itu. Kapan bisa diaspal, kenapa lama, kalau ada kendala apa kendalanya. Kalau tidak segera diaspal, apa solusinya,” imbuh dia.

See also  Kemacetan bisa menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat disuatu kota maju

“Saya juga minta kepada kontraktor untuk bertanggung jawab kepada para korban yang terjatuh saat melewati bekas cutting ini. Minimal dibantu untuk biaya pengobatannya, khususnya yang sampai harus operasi dan cacat,” ungkapnya.

Heru Veri Nurcahya, anggota DPRD yang rumahnya dekat dengan proyek ini mengaku sudah hampir setiap hari, setiap jam mendengar keluh kesah, dan curhatan masyarakat terkait bekas cutting tersebut.

“Kalau orang awam tidak tahu itu memang dicutting. Mereka tahunya ada lubang yang itu membahayakan pengguna jalan. Korban yang terjatuh ini bukan hanya warga Bulukandang saja, banyak juga dari daerah lain,” tegasnya.

Dirinya prihatin dengan kondisi ini. Apalagi, sudah tiga minggu lebih, seolah – olah proyek ini tidak bertuan, karena setelah dilakukan cutting, dibiarkan begitu saja, tanpa ada kegiatan apa-apa. Bekas galian cutting dibiarkan saja.

“Penggalian atau pemotongan aspal yang rusak ini dilakukan tiga minggu yang lalu, dan selama itu juga, saya terus mendapatkan kabar bahwa ada orang jatuh disini. Tadi malam ada, tadi siang sebelum sidak juga ada,” imbuhnya.

“Jalan disini menjadi jalan utama masyarakat menuju ke Prigen. Jadi arus lalu lintasnya padat, minimal ada petugas yang memberi rambu rambu hati dari kontraktor,kalau memang tidak sanggup membayar petugas untuk berjaga secara bergantian, saya yang membayar,” jelasnya.

“Saya minta dinas untuk terus memantau kegiatannya di lapangan. Pengawasan ditingkatkan, biar tidak seperti ini, sudah proses cuttingnya lama, tapi tidak segera dilakukan pengaspalan, dan akhirnya membahayakan bagi pengguna jalan bahkan sampai memakan korban,” paparnya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku apa yang dilakukannya ini bukan sebagai bentuk untuk menghambat proyek pemeliharaan jalan ini. Dia mendukung kegiatan proyek yang ramah dan tidak membuat resiko untuk masyarakat.

See also  Rencana Normalisasi Kali Temi Lumajang Menuai Penolakan Pemilik Karamba 

“Bayangkan saja, hampir setiap saat saya dilapori masyarakat ada kecelakaan di jalan itu. Ada kecelakaan malam, siang, sore dan pagi hari. Ini soal nyawa, harus diperhatikan betul, jangan dibiarkan begitu saja,” ungkapnya.

Kepala Desa Bulukandang Wahi Abadi mengaku terus mendapatkan laporan keresahan masyarakat akibat pembangunan jalan ini. Masyarakat tidak nyaman, karena melewati jalan itu membuat pengguna jalan tidak nyaman.

“Banyak yang kecelakaan di sini. Korbannya bukan hanya warga Bulukandang, ada juga yang dari Sukorejo, Bangil dan lainnya. Mulai yang cedera ringan, sampai ada yang cedera berat hingga patah, dan harus operasi,” paparnya

Lutfi Ikhawanto, Sub Koordinator Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan nama pribadi, dan atas nama dinas menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya atas ketidaknyamanan ini.

“Kami sudah tegur dan ingatkan kontraktor untuk segera menutup bekas cutting ini dengan aspal. Dan mereka sanggup melakukannya. Insyallah hari ini langsung dikerjakan, dan ditutup bekas cutting yang membahayakan.” urainya…izz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *