Harianmerdekapost.com,Pontianak,kalbar-Awal kedatangan orang Tionghoa ke Pontianak dimulai pada abad ke-17, namun migrasi besar-besaran baru terjadi di akhir abad ke-18. Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie mengundang orang Tionghoa untuk membantu mengembangkan ekonomi dan perdagangan di Pontianak.
Selain itu, Pontianak yang saat itu menjadi pusat perdagangan penting di Kalimantan Barat menawarkan peluang ekonomi yang menarik bagi para pedagang Tionghoa. Kekacauan di Tiongkok juga mendorong banyak orang Tionghoa untuk bermigrasi ke negara lain, termasuk Indonesia.
Orang Tionghoa memainkan peran penting dalam sejarah Pontianak dengan kontribusi di berbagai bidang. Dalam ekonomi, mereka menjadi tulang punggung perekonomian dengan membuka toko, pabrik, dan perkebunan. Budaya Tionghoa yang dibawa oleh mereka memperkaya budaya lokal, sementara di bidang pendidikan, mereka mendirikan sekolah-sekolah yang membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Pontianak.
Hingga kini, orang Tionghoa masih merupakan salah satu etnis minoritas terbesar di Pontianak dan terus berkontribusi dalam berbagai bidang. Mereka mendominasi sektor bisnis, aktif dalam politik dan pemerintahan, serta berperan dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya.Warisan budaya Tionghoa di Pontianak terlihat jelas melalui keberadaan banyak kelenteng yang indah dan bersejarah, kuliner dengan pengaruh Tionghoa seperti bakmi, kwetiau, dan capcay, serta tradisi seperti Imlek dan Cap Go Meh yang masih dilestarikan.Orang Tionghoa telah memberikan banyak kontribusi dalam berbagai bidang dan meninggalkan warisan budaya yang kaya di Pontianak. Mereka merupakan bagian integral dari masyarakat Pontianak dan terus berkontribusi untuk kemajuan kota ini.[Suardi]