**Tugu Khatulistiwa: Ikon Bersejarah Kota Pontianak**

Harianmerdekapost.com,Pontianak, Kalimantan Barat – Tugu Khatulistiwa, yang terletak di kota Pontianak, Kalimantan Barat, terus menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Tugu ini bukan hanya sebagai penanda garis khatulistiwa, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan masyarakat Pontianak.

Sejarah singkat nya Tugu Khatulistiwa ini pertama kali dibangun pada tahun 1928 oleh ekspedisi geografi internasional yang dipimpin oleh seorang ahli geografi asal Belanda. Pada tahun 1938, tugu ini direnovasi dan diperbesar oleh arsitek asal Indonesia, Frederich Silaban. Tugu ini kemudian mengalami beberapa kali renovasi hingga menjadi bentuk yang kita kenal sekarang.

Tugu Khatulistiwa terdiri dari beberapa bagian, termasuk empat pilar yang menopang sebuah lingkaran dengan tanda panah di atasnya. Lingkaran tersebut melambangkan bumi, sedangkan panah menunjukkan arah utara dan selatan. Setiap tahunnya, pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September, terjadi fenomena kulminasi matahari di mana matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa sehingga benda-benda di sekitar tugu tidak memiliki bayangan.

Sebagai ikon pariwisata, Tugu Khatulistiwa memainkan peran penting dalam meningkatkan ekonomi lokal. Banyak wisatawan yang datang untuk melihat fenomena kulminasi matahari, mengunjungi museum yang ada di kompleks tugu, serta membeli cenderamata khas Pontianak. Pemerintah setempat juga sering mengadakan berbagai acara budaya dan festival di sekitar tugu untuk menarik lebih banyak pengunjung.

Pemerintah Kota Pontianak bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk menjaga dan melestarikan Tugu Khatulistiwa. Upaya ini termasuk perawatan rutin, peningkatan fasilitas di sekitar tugu, serta promosi pariwisata yang berkelanjutan. Masyarakat lokal juga diajak untuk turut serta dalam menjaga kebersihan dan kelestarian tugu sebagai warisan budaya yang berharga.

“Saya sangat terkesan dengan Tugu Khatulistiwa. Selain pemandangannya yang indah, saya juga belajar banyak tentang pentingnya garis khatulistiwa dan sejarah tugu ini,” ujar Dea seorang pengunjung dari luar Kota Pontianak

See also  Ibu Gubernur Provinsi Jawa Timur Harus Turun Tangan Mengatasi Keluhan Para Petani Dusun Dliring Dan Nampon Desa Winong Yang Telah Gagal Panen Akibat Tidak Ada Air

Tugu Khatulistiwa terus menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan sejarah kota Pontianak. Keberadaannya bukan hanya sebagai penanda geografis, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan kebanggaan bagi generasi mendatang.

Sy.yusuf,Mulyadi ( Tim HMP )

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *