Harianmerdekapost. Com. Lumajang, Jawa Timur. Pemandian Alam selokambang yang di kelola pemerintah daerah lumajang melalui Dinas Pariwisata semakin hari terlihat memprihatinkan seperti halnya sarana prasarana seperti Toilet yang selama ini sangat di butuhkan pengunjung untuk bilas dan buang air kecil telah rusak tak terpakai selama 3 bulan pompa air rusak dalam artian toilet pemandian alam selokambang selama ini tidak ada air yang mengalir.
Toilet yang menghabiskan anggaran sekitar 500 juta per unit terlihat Di tutup kayu penghalang supaya pengunjung tidak bisa masuk. Dua bangunan toilet pemandian alam selokambang di sisi barat dan timur rusak tak terpakai dengan total anggaran hampir 1 milyar , sedangkan toilet sebelah barat rusak tidak terpakai mulai tahun 2020 silam setahun setelah pembangunan tahun 2019.
RR, (initial) salah satu penjual makanan dan minuman di lokasi pemandian alam Saat di konfirmasi terkait rusaknya toilet mengatakan sudah berjalan selama tiga bulan dan bilas pengunjung ke tempat lama yang ada di sebelah timur kolam besar karena pompa air rusak.
, ” Sudah tiga bulan rusak tidak terpakai, pompa airnya tidak ada. Pengunjung melakukan bilas di tempat bilas lama,” Terangnya.
Kabid Destinasi Dinas Pariwisata kabupaten Lumajang Ricko Dharma putra saat di konfirmasi awak media terkait rusaknya toilet mengatakan tidak ada anggraan untuk perawatan namun bulan Oktober akan ada renovasi.
, ” Tidak ada anggaran perawatan namun bulan depan akan ada renovasi, kelemahan dari kemarin kemarin PAD yang kita dapatkan dari Dinas beda dengan BLUD tidak kembali ke Dinas terkait , baru di tahun 2025 ini PAD kembali lagi ke Dinas untuk di olah ” Terangnya
Arsyad Subekti. Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Ampel menyoroti kerusakan sarana dan prasarana pemandian alam selokambang yang semakin hari semakin memburuk.
, ” Sangat miris sekali Pemandian alam selokambang yang menjadi destinasi unggulan Kabupaten lumajang dari masa ke masa, hari ini terlihat Sangat memprihatinkan. Anggaran selama 5 tahun terakhir untuk selokambang menurut kami di angka belasan Milyar, dalam artian setelah anggaran turun tidak ada perawatan berkala, ini menjadi janggal . Jangan sampai pariwisata Lumajang hanya di buat ajang eksekusi anggaran. Dinas Pariwisata lumajang selama ini lagi genjar kampanye visit lumajang dengan beberapa destinasi wisata namun semua itu jauh panggang dari api, ” Cetusnya.
Lanjut Arsyad, ” Kami berharap destinasi wisata Lumajang di garap dengan serius bukan hanya Lips servis . Mengedepankan asas manfaat saat destinasi tersebut dalam naungan Dinas pariwisata, ” Tambahnya (AN).