Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Tagline “Bismillah melayani” yang diusung Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo nyatanya tidak diindahkan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi.
Hal tersebut dibuktikan ketika sejumlah wartawan mendatangi kantor Satpol PP untuk menemuinya.
Wahyu Kurniawan Pribadi yang kala itu diketahui berada dikantornya diduga enggan menemui wartawan dengan alasan capek.
Bahkan parahnya lagi, saat dikonfirmasi melalui via salular, Wahyu tidak merespon meski nada tunggu teleponnya berdering.
“Pak Kasat sedang capek karena baru pulang dari acara Pramuka,” cetus salah satu petugas di kantor setempat, Rabu (14/8).
“Kalau Pak Kabid sedang ke luar,” tambahnya lebih lanjut.
Petugas Satpol PP Sumenep ini pun menganjurkan wartawan untuk kembali di lain waktu. Padahal, pantauan media ini, Wahyu sedang berada di rumah kerjanya.
Maka dengan sikap yang seperti itu, kepala Satpol PP ini dinilai bertentangan dengan tagline Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, yang mengusung semangat ‘Bismillah Melayani’.
Sikap ini juga menimbulkan kekecewaan di kalangan jurnalis yang merasa dihalang-halangi dalam menjalankan tugasnya untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Dapat dibilang, hal ini tidak sejalan dengan semangat yang digaungkan oleh Bupati Fauzi. Di mana, Tagline ‘Bismillah Melayani’ seharusnya mencerminkan keterbukaan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat, termasuk kepada insan pers yang merupakan bagian penting dari demokrasi dan keterbukaan informasi.
Sikap ‘alergi’ terhadap wartawan ini dinilai kontraproduktif dengan upaya pemerintah daerah dalam membangun citra pelayanan publik yang transparan dan akuntabel.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari Kepala Satpol PP Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi.
Sebelumnya, Bupati Sumenep Fauzi, pernah mewarning Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tidak memperlambat kerja jurnalistik.
Sebab, banyak keluhan dari awak media tentang sejumlah Kepala OPD yang sulit untuk memberikan keterangan saat melakukan konfirmasi.
Sehingga, awak media atau wartawan memilih menulis berita dengan ‘apa adanya’, karena sulitnya mendapatkan konfirmasi.
“Saya sudah instruksikan seluruh OPD untuk memberikan kemudahan kepada awak media atau wartawan saat akan melakukan konfirmasi,” kata Bupati Fauzi dalam keterangannya, Sabtu (8/4/2023) silam.
Menurutnya, Pemkab Sumenep merupakan mitra bagi para pelaku jurnalistik. Oleh karena itu, jangan sampai mempersulit para awak media yang akan melakukan konfirmasi terkait dengan berita yang akan ditulisnya.
“Saya pernah jadi jurnalis atau wartawan, bagaimana susahnya mencari dan membuat berita yang bagus dengan berimbang, serta Cover Both Side. Jadi sekali lagi saya instruksikan agar OPD tidak mempersulit kinerja para jurnalis atau wartawan,” ujar mantan wartawan di Jakarta ini.
Bupati Fauzi menambahkan, bahwa saat ini semua harus bisa bekerja cepat agar tak sampai kalah saing. Termasuk dalam hal informasi.
“Saat ini, bukan jamannya biar lambat asal selamat. Namun, tuntutan zaman pada saat ini adalah berpikir sebelum orang lain berpikir. Kalau tidak bisa, minimal harus bisa meniru apa yang orang lain pikirkan,” tegas Bupati Fauzi.
Oleh karena itu, Bupati Fauzi sudah menekankan kepada seluruh pejabat OPD agar selalu bekerja cepat, asal selamat.
“Termasuk juga memberikan informasi akurat kepada wartawan, utamanya mengenai kerja dan program pemerintah,” pungkasnya. (*)