Renungan Minggu Biasa 1 September 2024.

Penulis : Amatus.Rahakbauw.K

Arikel, Religi320 Views

Ulangan, 4:1-2.6-8

Di padan guru seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Hai orang Israel,dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepada Anda untuk dilakukan,supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan oleh Tuhan,Allah nenek moyangmu.Jangalah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kamu dan janganlah kamumenguranginya,dengan demikian kamu berpegang pada ada perintah Tuhan,Allahmu,yang kusampaikan kepadamu.

Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budi mulia mata bangsa-bangsa yang pada saat mendengar serigala ketetapan ini akan berkata: memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. sebab bangsa besar yang mempunyai kala yang begitu dekat dengannya seperti Tuhan,Allah kita setiap kali kita memanggil-Nya? Dan bangsa besar yang mempunyai ketetapan dan peraturan seperti itu adil seperti seluruh hukum ini yang ku bintang kan padamu pada hari ini?”

Yak 1:17-18.21b22.27 Saudara-saudaraku,terkasih setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna,datangnya dari atas diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita melalui firman kebenaran, seperti kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

Tetapi seharusnya kamu pelaku menjadi firman dan bukan hanya pendengar saja;sebab jika tidak demikian kalau menipu diri sendiri.Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita adalah mengunjungi yatim piatu dan janda – janda dalam kesulitan mereka,dan menjaga agar dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.”

See also  Babinsa Tambahrejo Berkolaborasi dengan Warga, Gelar Kerja Bakti Pembersihan Makam sebagai Wujud Gotong Royong

Mrk 7:1-8.14-15.21-23 Pada suatu hari serombongan orang farisi dan beberapa ahli taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. mereka melihat,bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis,yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.Sebab orang-orang farisi seperti orang-orang yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak terlebih dahulu membersihkan dirinya.

Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan,kendi dan perkakas-perkakas tembaga.

Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya “Mengapa murid murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan-makan dengan tangan – tangan najis?” jawab-Nya kepada mereka: Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan aku dengan bibir, padahal jantung jauh dari pada pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan adalah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.

Lalu Yesus memanggil lagi banyak orang dan berkata kepada mereka: Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar,yang masuk ke dalam seseorang,tidak dapat menajiskannya,tetapi apa yang keluar dari seseorang itu lah yang menajiskannya. Sebab dari dalam,dari hati orang timbul segala pikiran jahat, pencabulan,pencurian,pembunuhan,perzinahan,keserakahan,kejahatan,kelicikan,hawa nafsu,iri hati,hujatan,kesombongan,kebebalan dan semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang .(TABUT)

Editor : Amatus Rahakbauw K

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *