Program PHTC 2025 Disejumlah Titik Proyek Kementerian PU di Lumajang Banyak Kejanggalan Dan Jauh Dari Pengawasan 

Harianmerdekapost. com. Lumajang , Jawatimur. Kementrian Agama tahun 2025 melakukan program prioritas Nasional bersinergi dengan kementrian PUTR dalam  Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Madrasah yang bertujuan merevitalisasi sarana dan prasarana madrasah, seperti rehabilitasi ruang kelas, mebel, , MCK.renovasi, dan rekonstruksi madrasah di berbagai daerah di Indonesia. Seperti halnya di kabupaten Lumajang ada beberapa sekolah Madrasah yang mendapatkan Program tersebut.

 

Rehabilitasi dan renovasi Madrasah PHTC provinsi jawa timur III dengan pagu anggaran Rp. 16,200,000,000.00 , Nilai kontrak Rp. 13.557.557.000,00 , Yang di kerjakan oleh PT Wira Karsa Kontruksi ,   JL. RSI Faisal XII No. 60 Makassar – Makassar (Kota)    Sulawesi Selatan .  Terlihat banyak dugaan  penyelewengan dalam tahap pelaksanaan awal .

 

Data dihimpun Harianmerdekapost.com. dari anggaran tersebut, titik pelaksanaan terbagi di 12 lokasi, diantaranya 7 lokasi berada di Kabupaten Lumajang dan 5 di kabupaten Malang dari beberapa lokasi yang berada di kabupten lumajang telah melakukan pelaksanaan pembangunan dan pembongkaran, namun, dari beberapa lokasi ada hal hal yang patut diduga unsur kesengajaan, kurangnya pengawasan dan pendampingan dari Konsultan seperti halnya Di MTSS Darun Najah Petahunan lumajang Tidak terlihat adanya pemadatan tanah sebelum penggalian pondasi tentunya Untuk Ijin Persetujuan Pembangunan Gedung ( PBG) Diduga belum terselesaikan .

 

Dendik Zeldianto, Wakil Bupati LSM Lira DPD Kabupaten Lumajang menuturkan, pihaknya telah memetakan dan menurunkan tim mendasari fungsi kontrolnya sebagai lembaga swadaya masyarakat karena beberapa waktu lalu gedung pesantren di kabupaten sidoarjo menelan banyak santri , Supaya hal hal tersebut tidak terulang lagi maka dirinya akan lebih Ketat mengawasi program program tersebut

 

“Kami tengah memetakan dan memantau. Memastikan proyek yang anggarannya berasal dari APBN ini sudah berjalan sesuai aturan yang ada. Disini kami tidak sendiri, kami berkolerasi dengan rekan media dan stakeholder terkait dalam ranah koordinasi,” kata Dendik, Jum’at (31/10/2025).

READ  BPJS Ketenagakerjaan Fakfak Bayar Klaim Rp23 Miliar Lebih Hingga 30 Juni 2023.

 

Ditanya hasil pemetaan awal, Dendik mengaku ada sejumlah titik terindikasi pelaksanaannya tidak sesuai dengan mekanisme yang ada. Ditanya letak lokasi dari 7 titik di Kabupaten Lumajang, pria yang kerap disapa Dendik Ekstrim itu, belum berkenan memaparkan.

 

“Ada, intinya kami anggap itu tidak sesuai. Dari penggarap yang kami anggap tidak sesuai spesifikasi, pekerja tidak mengenakan alat pelindung diri dan ada juga yang tahap awal persiapan pondasi, kami rasa jauh dari mekanisme yang seharusnya, juga prosesnya dengan cara manual (adukan),” imbuhnya.

 

Selanjutnya Dendik menegaskan, pasca tahap pendataan, pihaknya bakal bersurat ke kementerian terkait, untuk ditindaklanjuti.

 

“Di Kecamatan Sumbersuko ada kami catat satu diantaranya. Ini di lembaga pendidikan dan tahapannya sungguh mencengangkan. Proyek miliaran, kok pengerjaannya seperti bangun rumah biasa. Kepada pihak pelaksana, serius kami warning. Di Pasuruan sudah terjadi, setelah lama ditempati, lantaran bangunannya tingkat, kemudian runtuh. Ini diduga sejak awal prosesnya patut dievaluasi, kami tidak ingin kemudian hari, peristiwa itu terjadi di Lumajang,” tukasnya.

 

Diketahui, PT. Wira Karsa Kontruksi sebagai pelaksana/penyedia jasa, dengan nomer kontrak 312/SPK/Gs19.1/2025.

 

Adhy Saleh S.T M.T PM Project Manager PT. Wira Karsa Kontruksi saay dihubungi awak media, mengaku jika pekerjaan berjalan sesuai target, mutu dan tepat sasaran, meski ditengarai nampak bertolak belakang dengan fakta dan realita di lapangan.

 

Disinggung mengenai sejumlah catatan indikasi, Adhy Saleh mengakui dan menjadikan perhatian atas kekurangan.

 

“Baik Pak, akan menjadi perhatian dan kekurangan kelengkapan APD kami lengkapi,” tulisnya ,

 

sementara itu, Salah satu Tukang yang enggan menyebutkan namanya berasal dari kota malang mengatakan bahwa dirinya hanya kepala tukang dan di gaji oleh sugiono asli kota malang juga

READ  Koptu Sudarmono Bersama Warga, Laksanakan Normalisasi Selokan di Dusun Bulutangkur

,” Saya hanya tukang pak, kalau gaji nya kita ambil dari pak sugiono malang. kalau sama pemilik PT tidak kenal, Kayaknya ini di sub kan pak,’ terangnya.(AN).

 

.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *