Harianmerdekapost.com, Banyuwangi-Jatim,- Pendiri Persatuan Wartawan (Pewarta) Banyuwangi, Ari Bagus Pranata, mengambil langkah tegas dengan membentuk sebuah tim investigasi untuk menelusuri penggunaan dana desa di wilayah Banyuwangi. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Pewarta dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran publik di tingkat desa.
Tim investigasi tersebut akan difokuskan pada desa-desa yang menerima kucuran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari pemerintah. Menurut Ari Bagus Pranata, pembentukan tim ini didasari oleh meningkatnya laporan serta temuan indikasi penyimpangan yang berkembang di masyarakat.
“Sebagai wartawan, kami berkewajiban mengawal penggunaan uang negara. Tim ini akan bekerja berdasarkan data yang valid, terverifikasi, dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Ari.
Ia menambahkan bahwa investigasi tersebut tidak semata-mata bertujuan mencari kesalahan pemerintah desa, namun lebih pada memastikan program pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pewarta Banyuwangi ingin berkontribusi dalam pengawasan partisipatif, sekaligus mendorong pemerintahan desa agar lebih terbuka dalam mengelola anggaran.
“Kami akan menelusiri dana-dana tahun 2019 hingga 2025, jika ada potensi penyalahgunaan Dana bos yang nilainya besar saya siap Koordinasi dengan KPK,” tegasnya.
Tim Pewarta Banyuwangi rencananya akan mengumpulkan dokumen publik, melakukan verifikasi lapangan, meminta klarifikasi kepada aparat desa, serta membuka ruang pelaporan dari masyarakat. Hasil investigasi ini nantinya akan dipublikasikan secara terbuka sebagai bentuk edukasi publik.
Dengan langkah ini, Pewarta Banyuwangi berharap dapat memperkuat budaya transparansi dan integritas di lingkungan pemerintah desa sekaligus memberikan kontrol sosial yang konstruktif demi tercapainya tata kelola desa yang bersih dan bebas dari praktik penyimpangan. ( team)
