Arfak,Harianmerdekapost – Kepala Seksi Program Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Arfak, Apolos Ruga, mengungkapkan bahwa program imunisasi tahap 1 dan 2 di wilayahnya masih menemui tantangan dalam mencapai target maksimal.
Ia menyampaikan hal ini dalam workshop bertema Gender dan Imunisasi yang diadakan khusus untuk para tokoh agama dari Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) di Kabupaten Pegunungan Arfak.
Menurut Apolos, meskipun program telah berjalan, hasilnya belum sepenuhnya memuaskan. “Ada beberapa distrik yang telah mencapai target, namun beberapa lainnya masih tertinggal. Kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mencapai hasil yang diharapkan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pj Program Imunisasi Dinas Kesehatan, Hendrik Marisan, beserta jajaran Dinas Kesehatan Provinsi dan UNICEF Papua Barat yang turut mendukung program ini.
“Banyak cara telah dan akan kami tempuh demi mempercepat pencapaian target imunisasi,” tambahnya.
Workshop yang diadakan pada Kamis, 24 Oktober 2024 ini, bertujuan untuk mengedukasi dan melibatkan tokoh agama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi.
Apolos berharap para tokoh agama dapat membantu dalam menyampaikan pesan kesehatan kepada umatnya agar lebih banyak warga yang ikut serta dalam program imunisasi.
Dukungan para tokoh agama dianggap memiliki peran strategis untuk menggerakkan partisipasi publik dalam program imunisasi, mengingat pengaruh mereka yang cukup besar di kalangan masyarakat. Dengan kerjasama ini,
Apolos optimis cakupan imunisasi akan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat yang bertambah.
Data terbaru menunjukkan bahwa capaian imunisasi polio di Kabupaten Pegunungan Arfak masih di bawah target. Hingga 25 Oktober 2024, dari 5.405 anak yang menjadi sasaran, cakupan imunisasi Polio Dosis 1 baru mencapai 44,6%, sementara Dosis 2 di angka 21,8%.
Angka ini menunjukkan perlunya upaya yang lebih intensif untuk mencapai target imunisasi.
Apolos menegaskan komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten Pegaf untuk terus meningkatkan capaian program imunisasi.
“Kami ingin semua anak di wilayah Pegaf terlindungi dari penyakit polio, dan ini hanya bisa dicapai jika seluruh elemen masyarakat ikut terlibat,” ungkapnya.
Dengan keterlibatan tokoh agama dan dukungan lintas sektor, diharapkan program imunisasi di Kabupaten Pegunungan Arfak dapat berjalan lebih efektif, sehingga anak-anak di wilayah tersebut mendapatkan perlindungan kesehatan yang maksimal. (ARK)
Editor : Amatus.Rahakbauw.K