Harianmerdekapost.com, Malang Raya Jatim – Perum Perhutani KPH Malang dan Ormas Formasy Praja Nusantara melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama kegiatan eduwisata membangun kesadaran etika sosial, kesadaran hukum dan permasalahan terkait pemanfaatan dan penggunaan sumber air dikawasan hutan di wilayah administratif kota Batu BKPH Pujon KPH Malang .
Hal ini penting dilakukan guna memperkaya tanaman endemik di catchment area (daerah tangkapan air) yang sekaligus berfungsi sebagai perlindungan dan rehabilitasi sumber mata air yang berada di 16 sumber mata air (sumber mata air watu godeg, sumber mulyo, sumber kliteran, sumber legundi, sumber klemuk, sumber dawuhan, sumber kethak 1, sumber kethak 2, sumber parang wedi, sumber kasinan, sumber seruk, sumber derun, sumber sat, sumber darmi, sumber torongbelok, sumber pentil). Sumber mata air berguna untuk kelestarian lingkungan dan menambah deposito material air, membantu tanah mengikat air serta mengurangi resiko bencana banjir dan longsor.
Sekaligus kedepan juga akan dibuat Pusat Edukasi perbaikan catchment area, tempat penyemaian, tempat pembibitan sekaligus diklat perbaikan cathcment area.
Didalam kesempatan yang sama disaat dikonfirmasi awak media, Loesy Triana selaku ADM KPH MalangĀ menyatakan
“Perjanjian Kerjasama ini diharapkan adanya kepedulian kita semua akan kelestarian air dan sumber mata air”, ungkapnya
Masih Loesy Triana, “Keberadaan dan ketersediaannya penggunaan air harus kita efisiensikan, untuk itu perlu perbaikan cactment area agar air masih ada dinikmati anak cucu kita bersama”, tambahnya.
Peran Ormas FPN salah satu Lembaga Pemberdayaan, Bantuan Hukum serta Pemerhati serta Peduli terhadap kondisi mata air, bersama sama menguatkan catchment area.
“Ayoo bersama selamatkan mata air di negeri ini. Salam Kelestarian.” ucap Loesy bersemangat saat didampingi Andry Wahyu selaku Waka Adm KPH Malang beserta saudara Hadi selaku Hugra KPH Malang.
Demikian juga yang disampaikan Ketua Umum Ormas FPN Dodik Purwoko, SP yang juga didampingi Edy Septianto selaku Sekretaris Pelaksana Dewan Majelis Nasional Ormas FORMASY PRAJA NUSANTARA bahwa kerjasama tersebut sebagai langkah awal dari rangkaian kegiatan. Dalam upaya menambah deposit material air dan mensukseskan pemenuhan kebutuhan air dimasa kekinian dan untuk perikehidupan generasi selanjutnya khususnya awal diwilayah kota Batu dan akan dilanjutkan di beberapa kota dan kabupaten lain yang ada di Jawa Timur.
Nantinya kegiatan yang sama akan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dari FPN yang sudah terbentuk
“Hal itu diperlukan usaha bersama dengan melakukan rehabilitasi, pemeliharaan dan pengkayaan tanaman endemic di seputar catcment area, sumber mata air” ucap Dodik.
Harapan terbesar Perum Perhutani – FPN dari giat tersebut adalah adanya sinergitas yang utuh dari stakeholder, para perwakilan beserta warga masyarakat, pihak swasta Kota Batu, selain hutan tetap lebih lestari juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
“Bahwa kesemuanya merupakan sebuah rangkaian dari upaya tindak lanjut MoU dengan Perhutani KPH Malang terkait membangun kesadaran etika sosial, kesadaran hukum dan penyelesaian permasalahan sumber mata air di KPH Malang yang dilakukan tahun 2019”, pungkasnya Dodik Purwoko, SP. (red)