Harianmerdekapost.com. Lumajang .Jawa timur. Beberapa petani 3 desa ( kelurahan Rogotrunan ,desa boreng,desa blukon) yang sebelumnya merugi tidak ada aktifitas lantaran jebolnya Dam Boreng / Gambiran pada tahun 2021 sedikit bernafas lega dengan adanya pembangunan Dam Boreng yang telah direalisasikan oleh pemerintah provinsi Jawa timur melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Jawa timur dengan anggaran sebesar Rp 10.761.469.601.( sepuluh milyar tujuh ratus enam puluh satu juta empat ratus enam puluh sembilan ribu enam ratus satu rupiah) Tahun anggaran 2024, Bersumber dari APBD provinsi Jawa timur , lama pekerjaan 196 hari dari kontrak kerja pelaksana pekerjaan CV. Raelina Dwikania Jaya – Jember.
Beberapa petani selama menunggu aliran air irigasi dari kali asem menggunakan Sumur bor yang di sedot dengan Pompa air untuk mengairi sawahnya. Dengan begitu ada tambahan ekstra pengeluaran BBM per hektar 2 juta sampai 3 juta rupiah. Tak jarang petani mengalami kerugian karena faktor kekurangan air.
Lutfi , salah satu petani yang ada di kelurahan Rogotrunan berterima kasih kepada pemerintah Daerah Provinsi Jawa timur khususnya Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air telah merealisasikan pembangunan Dam Gambiran melalui APBD Provinsi Jawa timur tahun 2024 serta Dinas Pekerjaan Umum Daerah bidang SDA yang selama ini berupaya untuk mengairi jaringan irigasi menuju sawah terdampak . Dengan adanya pembangunan Dam Gambiran petani berharap awal tahun 2025 sudah bisa memanfaatkan air irigasi dari kali asem
“, Pembangunan Dam Gambiran yang kami tunggu tunggu beberapa tahun ini sudah realisasi . Semoga pembangunan Dam Gambiran tidak ada kendala dan sesuai target yang di inginkan “, ucapnya
Lanjutnya, ” selain itu, kami berharap pembangunan ini sesuai apa yang di harapkan masyarakat khususnya petani . kami melihat anggaran yang di keluarkan sangat besar, tentunya harapan kami hasilnya semaksimal mungkin sesuai peruntukannya. karena aliran kali asem merupakan aliran lahar dari gunung Semeru yang sewaktu waktu besar saat musim hujan seperti tahun tahun sebelumnya. “, tambahnya .
Arsyad Subekti, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat AMPEL, menyoroti terkait pembangunan Dam Gambiran yang selama ini di tunggu tunggu oleh petani terdampak, secara kerugian sangat besar mencapai ratusan Milyar selama 4 tahun terbengkalai bahkan sebagian lahan petani di jual kepada developer untuk hunian.
“, Pembangunan Dam Gambiran sudah terlaksana tahun ini proyek yang sangat di tunggu tunggu oleh para petani di Bangun oleh Pemerintah provinsi Jawa timur, karena selama ini pemerintah daerah beralasan tidak ada anggaran untuk pembangunan permanen dan di nilai anggarannya sangat besar. Semua ini adalah salah satu bukti dari pemerintah daerah Lumajang khususnya Bupati sebelumnya tidak Serius memprioritaskan petani”, tegasnya.
Lanjut Arsyad”, selain itu, terkait pelaksana atau pemenang tender kami berharap untuk lebih serius lagi dalam melaksanakan pembangunan, meskipun sebelumnya di berita cyber terkait Perusahannya tersandung masalah hukum di kota lain, semoga hal tersebut tidak menggangu dan tidak terjadi dalam pelaksanaan Dam Gambiran. Yang jelas Kami sebagai representasi masyarakat akan selalu mengawasi supaya tidak terjadi seperti di kota lain “, tambahnya.( AN).