Di kaki lereng bukit berbatu, pohon-pohon rindang berdiri megah, menjadi naungan bagi keheningan yang penuh makna.
Di sana, terdengar suara burung Cenderawasih, membentangkan sayapnya dalam tarian syukur. Dengan nyaring ia melantunkan pujian, “Yesusku telah lahir untuk dunia.”
Rindangnya alam menyatu dalam harmoni, mengiringi nyanyian yang menggetarkan jiwa. Meski kenangan akan ayah dan ibu kini hanya tersimpan dalam ingatan, hati tetap penuh dengan sukacita Natal.
Semesta seakan turut memuliakan Sang Juru Selamat. Dari setiap helai daun hingga kicauan burung, semua bersaksi bahwa kasih telah hadir.
Di lereng bukit yang sederhana, rasa syukur menjadi hadiah terindah, menyebar ke seluruh penjuru dunia, membawa damai bagi setiap hati yang mendengarnya.
Editor : Amatus.Rahakbauw. K