Mustahil Bagi Manusia Tidak Ada Rumus Mustahil Bagi Allah Bila Berkehendak

Berita, Religi139 Views

Harianmerdekapost.com, Pasuruan, Jatim – Manusia sebagai salah satu machluk tercipta sesuai Surat keputusan ijin hidup ( SKIH) dari Allah adalah sebagai kholifatu fil Ardhi dimana dalam melaksanakan amanat kehidupan setiap manusia mempunyai garis jalan yang telah diberikan oleh Allah.

Allah mencipta manusia telah menyertakan Soft ware dan Hardware yang berupa akal, hati, nafsu dan syahwat.

Dan peruntukan manusia dicipta sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kitab Undang-undang Allah QS AD Dhariyat (56) tidak lain untuk beribadah kepada Allah tapi sesuai fakta pada pelaksanaan amanat kehidupan ada sebagian manusia yang mentaati dan ada sebagian yang melanggarnya.

Allah sebagai Sang Pencipta dan Pemilik kehidupan tidak pernah pusing dengan ragam prilaku manusia karena telah menerbitkan sebuah pedoman pelaksanaan dalam menjalankan amanat kehidupan bagi manusia yang berupa khitaabullah wa Sunnatur Rasul dan Allah akan memberikan balasan kepada manusia sesuai amal perbuatannya selama didunia baik yang berupa keburukan maupun kebaikan.

Sebagai satu bentuk sikap yang Arif dan bijak dalam menjalani kehidupan hendaknya siap mental dalam menyikapi perubahan kondisi kehidupan atau peristiwa kehidupan yang dialaminya dan harus cerdas bersyukur serta mengambil hikmah sebab setiap peristiwa yang datangnya dari Allah cenderung bersifat mustahil bagi manusia tapi tidak ada rumus mustahil bila Allah berkehendak.

Sebagai satu contoh riel peristiwa kehidupan yang diungkapkan oleh sosok hamba Allah atas nama Arif Teguh Riwayanto setelah melakukan perjalanan ibadah Umroh ketika awak media harian merdeka post silaturahmi pada hari selasa tanggal ( 29-10-2024) jam 18.15 wib di rumah kediamannya di dusun Jati Pentongan desa Bulusari kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan, beliau mengungkapkan bahwa Bapak H Rochmawan Owner PT Rizky Megatama Sentosa punya program memberangkatkan Umroh perangkat desa Bulusari dan Jeruk Purut,
Untuk perangkat desa Bulusari yang di berangkat ada 9 orang perangkat desa dan sesuai hasil musyawarah awal bapak Arif Teguh Riwayanto sebagai kawil dusun Jati Pentongan tidak termasuk yang turut diberangkatkan,

See also  Dankolakopsrem 121/Abw Berikan Pengarahan Kepada Satgas Yonzipur 5/ABW Dan Resmikan RADAR Embrio Anti Narkoba di Perbatasan RI-Mly

Tapi tiga hari kemudian beliau di panggil Ibu kades Bulusari dan diberitahu bahwa supaya bersiap untuk berangkat Umroh menggantikan Kawil dusun Jurang Pelen 1 Bapak Mayono, dengan perasaan bahagia bercampur bingung karena tidak menyangka sebelumnya akhirnya menyampaikan Khabar bahagia tersebut kepada kedua orangtua dan istrinya, bingung karena tidak punya persiapan, akhirnya mendapat restu dari kedua orang tua dan istrinya serta menjelang keberangkatannya 3 minggu banyak mendapat limpahan rejeki dari Allah. Tuturnya!!.

Ketika awak media harian merdeka post bertanya tentang selama menjalankan ibadah Umroh tersebut, beliau menjelaskan kalau menjalankan ibadah sholat baik ketika di Mekkah maupun di Medina SE akan akan berkomunikasi langsung dengan Allah dan dapat merasakan betapa nikmatnya ketika melaksanakan Ibadah sholat tersebut serta betul -betul merasa sebagai sosok hamba yang penuh dhoif dan dosa .
Sebagai satu keinginan hati yang paling dalam,kami ingin melaksanakan ucap dan bersikap hidup yang ada di Mekkah dan Medinah dalam kehidupan sehari-hari disini.
Pada intinya kami akan selalu berusaha maksimal untuk dapat bersikap hidup yang dapat memberikan cahaya kepada sesama dan sekitar. Jelasnya!!

Dan dalam kesempatan yang penuh berkah dan barokah ini baik secara pribadi dan perangkat desa Bulusari yang di berangkatkan Umroh mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak H Rochmawan dengan se iring doa Allah selalu memberikan berkah umur dan sehat kepada Bapak H Rochmawan sekeluarga, semakin dilancarkan urusan dan usahanya serta kian dilimpahkan rejekinya. Dan dicatat sebagai amal ibadah beliau. Tambahnya!!

Ungkapan rasa yang disampaikan oleh sosok hamba atas nama Arif Teguh Riwayanto ini, menurut hemat penulis jauh dari Riya’ tapi justru memberikan nilai edukasi dalam menjalankan amanat kehidupan dan sebagai satu bentuk sikap betapa pentingnya kemampuan menjaga keseimbangan dan kebersihan hati dalam rangka untuk menggapai hidup bahagia di akherat nantinya.(Budhi H).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *