Harianmerdekapost -Pasuruan, — Viral video tidak bolehnya keluarga pasien yang mau pinjam Gledekan (tandu/Brangkar) untuk pasien yang meninggal dunia di RSUD Grati. Untuk mempercepat proses pemulangan jenazah,keluarga membawa ambulance sendiri milik desa yang kebetulan brangkar nya gak ada roda nya, akhirnya meminjam brangkar rumah sakit untuk membawa jenazah dari kamar ke ambulance desa,merasa tidak diperbolehkan keluarga kecewa.
Kejadian ini bermula saat pasien meninggal sekitar pukul 16:30 sore (12-11-2025) , keluarga pasien sekitar pukul 17:00 meminta jenazah dipulangkan secepatnya dengan membawa ambulance sendiri milik desa. Saat petugas rumah sakit menelpon sopir ambulance milik RSUD , kebetulan lagi merujuk pasien.
Petugas mengira mau menunggu brangkar ambulance, maka disuruh menunggu, sedangkan keluarga pasien meminta agar secepatnya jenazah bisa dibawa pulang dengan meminjam brangkar milik RSUD. Karena merasa tidak dipinjami, maka dipakailah brangkar ambulance desa yang gak ada rodanya. Disinilah terjadinya miskomunikasi. Petugas menunggu brangkar ambulance rumah sakit, sedangkan pihak keluarga pasien merasa tidak diperbolehkan meminjam brangkar rumah sakit.
Direktur RSUD Grati drg. Dyah Retno pagi hari langsung takziah ke rumah suami pasien yang meninggal dengan mengucapkan belasungkawa dan permohonan maaf atas tidak kenyamanannya saat di rumah sakit, setelah itu bertamu ke kepala desa Abah Sholeh untuk meminta maaf atas pelayanan yang kurang mengenakkan dengan memeberikan penjelasan.
Setelah diberi penjelasan Bu Retno, kades Sholeh juga minta maaf, ” Saat itu memang saya sangat sedih, karena yang meninggal adalah mantu keponakan saya sendiri. Bahkan mobil ambulance desa itu saya setir sendiri”
“Ya, semua ini karena mis komunikasi antara petugas di rumah sakit dengan kami, sekali lagi saya mohon maaf, paling tidak kita bisa saling introspeksi diri kita masing-masing demi kebaikan bersama kedepannya” tambah pak kades
Direktur RSUD Grati drg.Dyah Retno menyampaikan ,
“Begitu kami menerima laporan, kami segera melakukan klarifikasi di lapangan. Kami memastikan seluruh petugas memahami bahwa pelayanan terhadap keluarga pasien meninggal adalah bagian penting dari empati dan tanggung jawab kemanusiaan,” ujarnya.
Kepada awak media , Bu direktur menyampaikan bahwa dengan kejadian ini pihak manajemen akan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar tidak ada kejadian seperti ini lagi. Ini merupakan bahan buat RSUD Grati,
“untuk introspeksi diri, karena ini penting demi peningkatan mutu pelayanan publik”, Evaluasi akan dilakukan secara internal agar kejadian serupa tidak terulang lagi dan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan ramah secara maksimal”
” Sekali lagi Kami mohon maaf jika ada kekurangan dalam pelayanan kami. InsyaAllah ke depan kami akan memperbaiki dengan sistem yang lebih baik yang mengedepankan pelayanan yang maksimal,” tutup nya..izz






