“Memori Kelam Tragedi Mandor:Pelajaran Berharga Dari Sejarah”

Peristiwa, Politik663 Views

 

Harianmerdekapost.com – Kubu Raya, Kal – Bar
Tragedi yang terjadi pada tahun 1943-1944 ini merupakan salah satu peristiwa paling brutal selama pendudukan Jepang di Indonesia. Lebih dari 21.000 orang, termasuk tokoh masyarakat, guru, dokter, dan warga sipil lainnya, menjadi korban kekejaman yang tidak berperikemanusiaan.

# Latar Belakang Tragedi #
Selama pendudukan Jepang di Kalimantan Barat, otoritas Jepang melakukan operasi besar-besaran untuk membungkam potensi perlawanan dari masyarakat lokal. Peeistiwa ini dikenal sebagai “Tragedi Mandor Berdarah”. Ribuan orang ditangkap, disiksa, dan dibantai tanpa pandang bulu. Para korban dituduh sebagai pemberontak atau simpatisan Belanda, meski sebagian besar tidak pernah terlibat dalam aktivitas politik apapun.

# Kesaksian Kekejaman #
Para penyintas dan keluarga korban mengenang kengerian yang mereka alami. Saksi hidup, yang tidak mau disebutkan nama nya, menceritakan bagaimana tentara Jepang datang ke desanya dan menangkap semua pria dewasa tanpa alasan yang jelas.”Kami dibawa ke hutan Mandor. Di sana, mereka memaksa kami menggali lubang besar. Setelah lubang selesai, mereka mulai menembaki kami satu per satu. Saya beruntung bisa melarikan diri dan bersembunyi di semak-semak,” cerita nya dengan mata berkaca-kaca.

# Monumen Mandor #
Monumen Mandor didirikan sebagai penghormatan bagi para korban dan sebagai pengingat akan kekejaman yang pernah terjadi. Setiap tahun, upacara peringatan diadakan untuk mengenang para korban dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya perdamaian dan kemanusiaan.

# Edukasi dan Kesadaran #
Selain upacara peringatan, berbagai kegiatan edukatif juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Tragedi Mandor. Sekolah-sekolah di Kalimantan Barat mengadakan pelajaran khusus dan mengunjungi Monumen Mandor untuk belajar lebih dalam tentang peristiwa .

# Penutupan #
Acara peringatan ditutup dengan doa bersama dan tabur bunga di makam massal para korban. Warga yang hadir berharap agar tragedi seperti ini tidak akan pernah terulang lagi di masa depan.

See also  Pelaksanaan Pelantikan KPPS Di Empat Desa, Sumber Suko, Ngerong, Kepulungan Dan Randupitu Wilayah Kecamatan Gempol

# Refleksi #
Tragedi Mandor adalah bukti nyata kekejaman manusia terhadap sesamanya. Dengan mengenangnya, kita tidak hanya menghormati mereka yang telah menjadi korban, tetapi juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.

Berita ini menggambarkan kekejaman yang terjadi selama Tragedi Mandor dan pentingnya mengenang peristiwa ini sebagai bagian dari upaya menjaga perdamaian dan kemanusiaan.
Sy.yusuf,Mulyad,Amin( Tim HMP )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *