Harianmerdekapost.com – Pamekasan, Madura, Jawa Timur – KPM kolaboratif yang dibentuk oleh LP2M dari empat kampus, yaitu: UINSA Surabaya, IAIN Madura, UIM Pamekasan dan INSTIKA Sumenep sebegai akselerasi dari Program KPM Kolaboratif Antar PT yang diadakan oleh IAIN Madura menyelenggarakan pelatihan digital marketing kepada para pengrajin batik yang ada di desa Klampar, kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Rabu (02/08/2023).
Kegitan pelatihan yang berlangsung dibalai desa klampar itu dilaksanakan dalam rangka mengembangkan aset batik khususnya dari sektor SDM dalam melakukan strategi pemasaran batik, sehingga diharapkan dapat didistribusikan bukan hanya dalam lingkup lokal, namun juga berkembang ke ranah nasional bahkan go-internasional.
Zainuri selaku koordinator Desa KPM kolabotif Posko 1 Mengatakan, pelatihan digital marketing yang dilaksanakan kepada para pengrajin batik di Desa Klampar didasari atas kurangnya wawasan warga desa dalam memasarkan produknya.
Menurutnya, dengan diadakannya pelatihan tersebut diharapkan para pengrajin dapat meningkatkan wawasannya dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk memasarkan dan memperkenalkan produknya secara global melalui media sosial seperti: WA, IG dan sosmed lainnya.
“Sosial media seperti WA sebenarnya sangat efektif dalam mempromosikan produk batik, sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas”. Ujar Zainuri disela-sela acara.
Dikatakan oleh Zainuri, Pelatihan digital marketing tersebut berfokus pada pelatihan melalui sosial media yang lumrah digunakan, seperti: WA, IG, Facebook dan Shopee. Sehingga para peserta mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih luas tentang digital marketing dengan menggunakan sosial media yang sering digunakan oleh masyarakat setempat.
Disamping itu, dalam pelatihan kali ini telah disediakan juga pedoman digital marketing atau lebih dikenal dengan istilah E-Book. Sehingga hal ini dapat menjadi rujukan para pengrajin batik di kemudian hari tatkala dibutuhkan.
“Acara ini diharapkan dapat menjadi penunjang para pembatik di desa Klampar, sehingga tidak hanya dapat memasarkan secara offline saja, namun sudah bisa secara online baik berupa WA, IG, Facebook dan Shopee,” ujarnya.
Untuk diketahui, dalam pelatihan kali ini LP2M mengahadirkan dua pemateri diantaranya, Khulud Fahrudin sebagai pemateri pertama yang menjelaskan tentang cara pengaplikasian shopee seller dan Fajrina Nur Sabila sebagai pemateri kedua yang menjelaskan tentang tatacara pemasaran yang efektif dan efisien. (*)