Harianmerdekapost.com – Gresik,Jatim – Pemerintah Kabupaten Gresik berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada anak SAH (8). Hal ini, disampaikan oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat berkunjung di kediaman korban, di Desa Randupadangan, Kecamatan Menganti.
Sebagaimana diketahui, anak SAH merupakan siswi kelas 2 UPT SDN 236 Gresik yang menjadi korban dugaan penganiayaan.
Gus Yani, begitu Bupati Fandi Akhmad Yani kerap disapa, berkunjung dengan membawa mainan dan boneka. Bersamanya, tampak Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom, Kepala Dinas Pendidikan Hariyanto, Kepala Dinas KBPPPA dr. Titik Ernawati, Dirut RSUD Ibnu Sina dr. Soni, serta Camat Menganti Hendriawan Susilo.
Kepada kepala dinas yang hadir, Gus Yani memberikan instruksi tegas : “lakukan pendampingan hingga tuntas”. Pendampingan tersebut, meliputi dari pendampingan secara psikologis dan mental, pendampingan sekolah, hingga pendampingan medis.
“Insha Allah kami berusaha semaksimal mungkin, mendampingi adik SAH melalui dinas-dinas terkait. Kita usahakan agar trauma yang dialami anak kita ini tidak berkepanjangan, mentalnya menjadi pulih dan bisa segera bersekolah kembali,” tegas Gus Yani.
Secara spesifik, Gus Yani menginstruksikan kepada Dinas KBPPPA untuk memberikan pendampingan psikologis. Tujuannya adalah agar trauma yang dialami anak SAH bisa ditangani. Pendampingan ini, cukup penting lantaran anak SAH mengalami trauma hingga tidak mau bersekolah.
Kepada Dinas Pendidikan, Gus Yani berpesan agar dilakukan pendampingan terkait kepindahan sekolah anak SAH. Sebagai informasi, hasil rekomendasi tim psikologi menyarankan agar anak SAH dipindah sekolahnya sebagai bentuk tindak lanjut atas trauma yang dialami.
“Setelah psikologi dan mental anak kita ini pulih, saya harap Dinas Pendidikan bisa mengajak anak SAH untuk melihat sekolah mana yang dia mau. Kita upayakan sekolah tersebut dekat dengan kediaman, dan tidak melewati jalan raya agar lebih aman,” terang Gus Yani.
Terakhir, pendampingan secara medis akan dilakukan oleh RSUD Ibnu Sina. Rencananya, penanganan medis akan dilanjutkan dengan pemeriksaan MRI untuk mengetahui kondisi terbaru dari anak SAH. Pemeriksaan tersebut, sedianya akan didukung secara penuh oleh RSUD Ibnu Sina dalam segi biaya.
“Saya pribadi dan masyarakat Kabupaten Gresik menitip doa untuk anak SAH. Semoga tidak ada sesuatu yang berat, sehingga anak kita ini bisa kembali menuntut ilmu dan meraih cita-citanya. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menatap masa depan,” pungkas Gus Yani. (nnd/wwn)