Kasih Ibu dalam Konseling Penyembahan

Di sebuah desa kecil yang penuh ketenangan dan keharmonisan, hiduplah seorang ibu yang dikenal karena kebijaksanaannya dalam mengasihi dan membimbing orang-orang di sekitarnya. Ibu itu bernama Resekunsener India, seorang tokoh yang dihormati karena perannya dalam memberikan konseling penyembahan kepada mereka yang mengalami luka batin.

Setiap pagi, Resekunsener membuka pintu rumahnya bagi siapa saja yang membutuhkan bimbingan. Ia percaya bahwa kasih adalah obat terbaik bagi jiwa yang terluka. Dalam setiap sesi konselingnya, ia tidak hanya mendengarkan keluh kesah, tetapi juga membimbing dengan kelembutan dan ketulusan. Kata-katanya selalu menyejukkan hati, seperti embun pagi yang menyentuh dedaunan.

Suatu hari, datanglah seorang pemuda bernama Arka, yang dipenuhi kemarahan dan kebencian karena pengalaman masa lalunya. Ia merasa dunia tidak adil padanya. Dengan penuh kesabaran, Resekunsener menatapnya dengan senyum keibuan dan berkata, “Anakku, luka yang kau bawa bukan untuk kau pelihara, melainkan untuk kau lepaskan agar hatimu bisa menemukan kedamaian.”

Arka pun menangis, melepaskan beban yang selama ini menekan hatinya. Dengan bimbingan Resekunsener, ia belajar bahwa kasih adalah jawaban atas segala kegelisahan. Hari demi hari, ia mulai memahami bahwa membalas kebencian dengan kebencian hanya akan memperpanjang penderitaan. Perlahan, ia menemukan kedamaian dalam dirinya.

Kasih seorang ibu memang tak berbatas. Melalui konseling penyembahan yang ia lakukan, Resekunsener India tidak hanya mengubah hidup banyak orang, tetapi juga menunjukkan bahwa cinta dan pengertian dapat menyembuhkan luka yang paling dalam. Karena sesungguhnya, kasih sejati adalah kekuatan terbesar dalam kehidupan manusia.

 

 

See also  Moh. Imran Resmi Dilantik Sebagai PAW Anggota DPRD Kabupaten Sumenep

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *