Di ufuk timur Nusantara, kisah ini dimulai. Segala rumput di padang dan bunga Cenderawasih yang menari di bawah sinar mentari menjadi saksi doa yang tak pernah terhenti.
Dengan penuh harap, hati-hati yang sederhana berseru kepada Tuhan, membawa kerinduan akan pemimpin yang tulus, adil, dan membawa terang bagi tanah Papua Barat.
Tahun demi tahun, perjalanan ini penuh liku. Namun, keyakinan bahwa Tuhan mendengar setiap doa membuat langkah tidak pernah terhenti.
Hingga akhirnya, tiba waktunya Tuhan menjawab. Doa itu terjawab dalam wujud pasangan pemimpin yang penuh kasih, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si., dan Mohamad Lakotani, S.H., M.Si., yang dikenal dengan panggilan “Doamu.”
Pasangan ini tidak hanya sebuah nama, tetapi sebuah simbol harapan yang telah Tuhan jawab.
Mereka berdiri untuk membawa pembangunan berkelanjutan yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat Papua Barat.
Setiap langkah mereka dipandu oleh iman, kasih, dan komitmen untuk menjaga warisan alam dan budaya Papua.
Kini, dengan penuh sukacita, semua rumput di padang dan bunga Cenderawasih memuji Tuhan.
Dari bukit-bukit Mansinam hingga pesisir Kaimana, dari pulau-pulau kecil hingga lembah-lembah luas Papua Barat, gema pujian berkumandang. Tuhan telah menjawab doa umat-Nya.
Mari kita pujilah Tuhan! Semua makhluk, dari manusia hingga alam semesta, bersukacita. Sebab Doamu telah dijawab, dan terang kasih Tuhan terus menyinari ufuk timur Nusantara.
Editor : ARK
