Harianmerdekapost. Com. Lumajang. Jawa Timur. Tata kelola Pertambangan Pasir Di kabupaten Lumajang beberapa waktu ini sedang tidak baik – baik saja, aktifitas tambang Pasir ilegal yang menggunakan mesin sedotan mulai menampakkan taringnya dengan mengatas namakan masyarakat untuk kepentingan Perut. Secara fakta di lapangan beberapa Pemilik mesin sedotan merupakan bukan warga sekitar melainkan pemodal besar yang enggan mengurusi ijin pertambangan. Aktifitas tersebut sangat masive seperti tidak ada Undang Undang di negeri ini , meskipun dalam pernyataan Kapolres lumajang di Media Cyber sudah menangani 2 orang dalam kasus Tambang pasir ilegal namun kegiatan mereka masih tetap beroperasi serta belum ada tersangka.
Jual beli surat keterangan Asal Barang (SKAB) atau E Pasir sudah menjadi pemandangan biasa di lokasi tambang bahkan ada dugaan beberapa pemilik ijin ikut andil mencari keuntungan dari menjual SKAB. Seperti PT. PA memiliki Titik koordinat di bawah gladak perak SKAB beredar per hari hingga 300 -400 di desa jugosari . Fakta di lapangan perolehan hasil tambang di titik koordinat sesungguhnya hanya 30 -50 Truk per hari.
Tambang pasir ilegal tidak mudah di tertibkan karena setiap wilayah sudah terkoordinir dan terstruktur, Terduga pelaku Tambang ilegal bukan orang biasa melainkan mereka yang sudah paham aturan dan terlatih serta mengenal karakter wilayah . Bahkan, bisa kendalikan Masyarakat untuk demo saat tambang ilegal di tertibkan, Sengaja konflik vertikal ,horizontal bahkan sosial di timbulkan untuk menjadi Kisruh, ibu – ibu dan anak anak turun ke jalan , Aksi blokade jalan tambang seperti bebarapa bulan lalu
Kerugian yang di timbulkan dari Aktifitas Tambang pasir ilegal menggunakan mesin sedotan salah satunya Kerusakan lingkungan dan bangunan Sungai Milik negara serta kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Lumajang karena Ada dugaan permainan Jual beli SKAB bekas oleh oknum petugas di lapangan.
Salah satu warga desa Jugosari yang tidak mau namanya di mediakan karena faktor keamanan mengatakan ada beberapa Alat sedot pasir di desanya, pembagian wilayah barat dan timur sedangkan wilayah timur di kuasi warga sekitar dan wilayah barat oleh orang luar desa dan oknum oknum aparat. bahkan , Dengan terang terangan gunakan motor dan Baju dinas masuk wilayah tambang karena sudah ada beking dari mabes.
, ” Manfaat yang di rasakan langsung oleh masyarakat sini sebenarnya tidak terlalu besar , hanya segelintir saja, karena banyak di antaranya mesin sedotan tersebut setoran kepada Bossnya. ada puluhan mesin di sini kurang lebih 70 an, untuk wilayah timur khusus warga sini ada 30 mesin Itupun bukan mesinnya dan wilayah barat ada 40 mesin kebanyak milik oknum aparat, SKAB sudah siap kebanyakan stockpile sudah pesan ke oknum tersebut . kalau di hitung antara 900 – 1000 truk per hari, ” Terangnya saat di temui di rumahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Pras Adinata S.Tr.K, S.I.K, saat di konfirmasi melalui Whatsapp dan dimintai tanggapan perihal tersebut, hingga berita ini ditayangkan, belum merespon.( AN).