Harianmerdekapost.com, Lumajang, Jatim – Pertemuan Lintas Sektoral dalam rangka Harkamtibmas dan pemeliharaan kondusifitas jalan darurat penghubung antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, selama rehabilitasi jembatan Kali Glidik yang terputus akibat banjir lahar Gunung Semeru bulan Juli 2023 yang lalu, perlu pelibatan semua unsur.
Pertemuan tersebut dimaksudkan, untuk melaksanakan komitmen pelibatan semua komponen Pronojiwo, dalam memberikan kelancaran bagi masyarakat dan pengguna jalan yang melintasi jalan darurat penghubung dua kabupaten.
Danramil Pronojiwo Kapten Cpm Dwi Budi Susila mengatakan, bahwasanya jalur yang dibuat oleh masyarakat menghubungkan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kedua wilayah, keterangannya disampaikan usai menghadiri pertemuan Lintas Sektoral di Aula Kantor Camat Pronojiwo Lumajang, Kamis (7/9/2023).
“Dengan dibangunnya jembatan darurat kali Glidik, membawa manfaat kelancaran kepada masyarakat Malang maupun masyarakat Lumajang, sehingga dijadikan akses alternatif, oleh karena itu perlu pemantauan keamanan untuk menjaga hal hal yang tidak diinginkan, selama penegerjaan jembatan permanen kali Glidik,” kata dia.
Ia juga menambahkan, dirinya meminta jalan darurat tersebut supaya diberi rambu rambu penunjuk jalan dan juga rambu rambu jalur waspada, untuk memudahkan kepada masyarakat maupun pengguna jalan.
“Dengan pertemuan ini, nantinya membawa kesepakatan, bahwa masyarakat yang mengelola jalan darurat penghubung tersebut, melakukan pemeliharaan jalan darurat dan tidak boleh ada pungutan liar yang dapat meresahkan kepada warga pengguna jalan,” pungkasnya. (fjr)