Hari ini, 25 Desember 2024, umat Tuhan berkumpul di sebuah tempat yang dikelilingi keindahan alam Papua. Gunung-gunung yang menjulang tinggi menjadi Saksi bisu kekuasaan Sang Pencipta.
Lembah-lembah hijau membentang, seolah memeluk kasih Tuhan yang tak berkesudahan. Laut biru yang tenang mencerminkan kedamaian yang melampaui segala akal, sementara angin lembut yang berhembus membawa kesegaran ilahi.
Di tengah keindahan ini, suara burung cenderawasih mengalun merdu, seolah memimpin pujian bagi Sang Raja. Burung-burung tersebut beterbangan di udara, menciptakan harmoni yang indah, menegaskan bahwa seluruh ciptaan turut memuliakan Tuhan.
Ibadah Natal hari ini penuh kegembiraan. Lagu-lagu pujian dikumpulkan oleh jemaat, menggema bersama suara alam. Firman Tuhan yang dibawakan oleh gembala jemaat mengingatkan umat akan kasih Tuhan yang dinyatakan melalui kelahiran Yesus Kristus.
Pesan utama hari itu adalah bagaimana seluruh ciptaan mencerminkan kebesaran Allah, dan kita dipanggil untuk turut bersyukur dan memuliakan-Nya dalam setiap langkah hidup.
Doa-doa yang terdiri dari alunan angin lembut yang menyapu wajah jemaat, seolah menyampaikan bahwa Tuhan hadir di tengah-tengah mereka. Pada saat itu, setiap hati merasakan kedamaian Natal yang sejati, dan pengharapan baru tumbuh di tengah tantangan hidup.
Natal kali ini tidak hanya menjadi momen perayaan, tetapi juga perenungan mendalam tentang bagaimana gunung, lembah, laut, udara, dan burung cenderawasih mengingatkan manusia untuk selalu memuji Tuhan.
Dengan penuh syukur, jemaat pun mengakhiri ibadah dengan semangat baru untuk hidup memuliakan Tuhan, seperti seluruh ciptaan yang setia memuji-Nya.
Sebab segala yang bernafas, biarlah memuji Tuhan! Haleluya!
Editor : Amatus Rahakbauw. K