Harianmerdekapost.com, Pasuruan, Jatim – Didampingi LBH pijar masyarakat kedamaian mendatangi gedung dewan perwakilan rakyat daerah untuk mediasi dengan pihak PT Cargill, yang juga diikuti DLH kabupaten Pasuruan serta kepala desa kepulungan. (14-11+2024).
Salah satu perwakilan masyarakat mas Rahmat mengungkapkan bahwa dalam 3 tahun ini polusi yang tiimbulkan perusahaan Cargill semakin bertambah. Terutama polusi udara dari cerobong asap berupa fly ash, ini sangat menggangu udara disekitar pabrik , salah satu buktinya adalah air dari genting nampak hitam. Juga kalau malam, bisingnya suara mesin sangat menggangu kami untuk beristirahat.
“Kami perwakilan dari masyarakat menuntut pihak Cargill untuk bertanggung jawab secara kongkrit. Disini juga saya sangat menyayangkan berdirinya PT sorini Cargill , warga sekitar tidak pernah ada yang diajak musyawarah.” tambah Rahmat
Tapi khok bisa ijin keluar…? padahal warga tidak pernah diajak bermusyawarah. Dari mana dapat nya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) dan/atau UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan):… Akhirnya warga berkeinginan menjual tanahnya saja, karena sudah tidak kuat lagi hidup di tengah tengah polusi udara, air maupun suara yang ada, tambah mas Rahmat
Lujeng Sudarto yang juga ketua LBH Pijar
” mendesak pemerintah agar menghentikan dulu proses produksi perusahaan Cargill, biar jelas. Mengenai CSR yang selama ini telah dikeluarkan perusahaan, itu tidak ada hubungannya dengan pencemaran lingkungan bila nanti memang terbukti. CSR tidak menghapus sanksi administrasi maupun pidana kalau perusahaan benar benar terbukti mencemari lingkungan “,
kalau memang hari ini tidak ada keputusan, warga akan demo…. tambah Lujeng
Kades kepulungan Didik… ” Sebenarnya ada beberapa permintaan warga sudah di turuti perusahaan seperti air bersih, klinik ,beras. Program CSR nya juga sudah baik . Tapi sebagai warga masalah bau memang ada dan sangat menggangu. Kalau saja saya disuruh hidup didaerah kedamaian seminggu saja , mungkin saya tidak kuat.. ” tutur pak kades
PT Cargill yang diwakili bapak Nugroho serta bapak Gilang menjelaskan bahwa
“proses ijin mulai tata ruang,amdal dan lainnya sudah kami jalani. Saat pendirian juga ada perwakilan dari masyarakat saat itu dengan camat Ridwan”
” Masalah pengendalian baku mutu tiap hari kami lakukan. Yang melakukan juga dari pihak pemerintah bukan dari perusahaan. Kami tidak menyangkal kalau pabrik kita memang berdebu, tapi khan masih ada juga beberapa pabrik disekitar yang berdebu. Kalau memang itu debu dari sorini kami akan tanggung jawab. Kita akan menambah lagi filter untuk mengurangi debu .
Kami akan melakukan perbaikan perbaikan , kami akan memberikan jawaban pasti tapi karena ini pekerjaan secara teknis, kami belum bisa menjawab tentang pastinya selesai”
” Perusahaan akan menindaklanjuti kalau sudah mendapatkan berita acara resume secara tertulis dari pertemuan ini” terang Nugroho
Kepala DLH Abah Ghoni menjelaskan,
” bahwa laporan secara periodik memang sudah dilakukan. Hasil dari petik uji lab yang dilakukan DLH , terdapat kebisingan suara memang melampaui ambang baku mutu, sedangkan tentang polusi debu , memang iya ada tapi masih dibawah baku mutu. dan sekarang pt Cargill sudah mulai melakukan perbaikan. Kami harap ada solusi dan time line.” tutur pak Kadis
Karena PT Sorini Cargill ini PMA maka yang bisa mengesekusi adalah ditangan pusat yakni kementrian lingkungan tambah nya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Yusuf Danial, menyatakan ,
” Bahwa saya pernah melakukan survei lapangan langsung dan menemukan berbagai dampak dari PT Cargill, seperti suara bising, debu, dan bau itu nyata benar adanya seperti yang dikatakan warga.
Bahwa karena pihak PT Cargill saat ini belum bisa memberikan kepastian komitmen tangung jawab secara kongkrit, maka DPRD kabupaten Pasuruan dan pihak DLH akan memberikan rekomendasi ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait akibat dari dampak polusi yang ditimbulkan PT Cargill pada warga sekitar yang sangat memberatkan.”
Yusuf Danial yang akrab dipanggil Mas Daniel ini juga menghimbau untuk perusahaan tidak lagi mengadu domba antar warga….izz