Tetap Setia dan Bersatu dalam Kasih (Terinspirasi dari Roma 16:17-24)

Di sebuah desa kecil yang penuh kasih, hiduplah seorang pemuda bernama Daniel. Ia adalah seorang yang setia dalam imannya dan selalu berusaha menjaga kesatuan jemaat di gerejanya. Namun, suatu hari, datanglah seorang pengajar baru yang mulai menyebarkan ajaran yang berbeda dari kebenaran yang telah diajarkan oleh para rasul.Daniel mulai melihat bagaimana beberapa jemaat terpecah karena perkataan pengajar itu. Sebagian mulai ragu dan mempertanyakan ajaran yang selama ini mereka pegang. Hati Daniel menjadi gelisah. Ia teringat akan nasihat Rasul Paulus dalam Roma 16:17-18:

“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka yang menyebabkan perpecahan dan menimbulkan godaan yang bertentangan dengan ajaran yang telah kamu terima. Jauhilah mereka! Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, melainkan perut mereka sendiri, dan dengan kata-kata manis serta bahasa yang indah mereka memperdaya orang-orang yang tulus hatinya.”

Dengan penuh kasih, Daniel mulai berbicara kepada jemaat dan mengingatkan mereka agar tetap berpegang pada ajaran yang benar. Ia tidak ingin ada perpecahan di antara mereka. Ia mengajak mereka untuk berdoa dan mencari kehendak Tuhan dalam segala hal.

Suatu hari, seorang ibu tua bernama Maria mendatangi Daniel. Dengan air mata, ia berkata, “Nak, aku dulu hampir terbawa oleh ajaran itu, tetapi sekarang aku sadar bahwa hanya firman Tuhan yang menjadi dasar hidup kita. Terima kasih sudah mengingatkan kami.”

Kata-kata ibu Maria memberi kekuatan bagi Daniel. Ia tahu bahwa menjaga iman dan kesatuan bukanlah tugas yang mudah, tetapi Tuhan selalu menyertai mereka yang setia. Akhirnya, dengan kasih dan ketekunan, jemaat di desa itu kembali bersatu dalam firman Tuhan dan menolak ajaran yang menyesatkan.

See also  GP3H Berharap Baperjakat Untuk Profesional Dalam Melakukan Mutasi Dan Tidak Ada Tendensi Kepentingan Politik

Di akhir suratnya, Rasul Paulus berkata dalam Roma 16:20: “Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!”

Pesan ini selalu diingat oleh Daniel dan jemaatnya. Mereka belajar bahwa menjaga iman dan kesatuan bukan hanya tentang menolak ajaran yang salah, tetapi juga tentang hidup dalam kasih dan kebenaran Tuhan.

Cerpen ini mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi tantangan iman, kita harus tetap setia pada firman Tuhan dan menjaga kesatuan dalam kasih. Semoga cerita ini menjadi berkat bagi banyak orang!

Editor : Amatus.Rahakbauw. K

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *