Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Said Abdullah, mengadakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan pada Sabtu (6/9/2025). Acara ini berlangsung di ruang pertemuan Arya Wiraraja, Hotel de Baghraf, Sumenep.
Sosialisasi tersebut dibuka oleh Tenaga Ahli Said Abdullah, Moh. Fauzi. Ia menyampaikan bahwa Said Abdullah sangat mendukung peran pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Sumenep sebagai agen perubahan yang mampu mendorong kemajuan bangsa.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pemuda dan mahasiswa dari berbagai organisasi di Sumenep. Suasana diskusi berlangsung interaktif dan hangat, dengan antusiasme peserta yang tinggi terhadap materi Empat Pilar Kebangsaan.
Dalam sambutannya, Moh. Fauzi menegaskan pentingnya generasi muda memahami nilai-nilai dasar kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Nilai-nilai ini dinilai sebagai fondasi yang harus ditanamkan sejak dini untuk memperkuat karakter dan jati diri bangsa.
Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber, yaitu M. Salman Farid dan Moh. Nurul Hidayatullah. Keduanya membawakan materi yang relevan dengan kondisi kekinian, serta menekankan pentingnya pelibatan pemuda dalam menjaga keutuhan bangsa.
M. Salman Farid menyoroti peran besar generasi muda dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Ia mengajak peserta untuk terus menggelorakan semangat kebangsaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan.
“Kemajuan bangsa dimulai dari generasi mudanya. Mari kita rawat semangat kebangsaan dan kebhinekaan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.
Ia juga mengajak para pemuda untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan nasional dengan semangat nasionalisme yang kuat.
Sementara itu, Moh. Nurul Hidayatullah menjelaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan merupakan dasar kehidupan berbangsa yang harus terus dijaga dan diwariskan. Ia mengaitkannya dengan tradisi gotong royong yang menjadi bagian dari budaya lokal.
“Para pendiri bangsa menggali nilai-nilai dari budaya kita, termasuk gotong royong dan kepercayaan terhadap Tuhan, lalu merumuskannya dalam Pancasila,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun Indonesia telah merdeka lebih dari delapan dekade, nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan harus terus dihidupkan oleh generasi muda.
“Ini adalah tanggung jawab kita untuk melanjutkan warisan luhur para pendiri bangsa,” pungkasnya. (*)