Raih Juara Kedua Lomba membuat Orong Ketupat, Kepala Bappeda: Kami Ingin Berperan Aktif Melestarikan Tradisi

Raih Juara Kedua Lomba membuat Orong Ketupat, Kepala Bappeda: Kami Ingin Perperan Aktif Melestarikan Tradisi
Perwakilan Bappeda saat menerima piagam penghargaan dari Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojud. (Foto : Istimewa)

Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berhasil meraih posisi kedua dalam lomba “Membuat Orong Ketupat” yang merupakan bagian dari Festival Ketupat 2025.

Acara tersebut berlangsung di kawasan wisata Pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, pada Senin, 7 April 2025.

Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas semangat dan kreativitas tim dalam mempromosikan budaya lokal melalui pendekatan inovatif.


“Kami ingin lebih dari sekadar ikut serta. kami ingin berperan aktif dalam melestarikan tradisi. Penghargaan ini membuktikan bahwa upaya kami dalam mengemas budaya secara menarik berhasil menarik perhatian masyarakat dan dewan juri,” ujarnya pada Selasa, 8 April 2025.

Festival Ketupat sendiri merupakan bagian dari agenda pelestarian budaya yang berkaitan erat dengan tradisi masyarakat Sumenep, terutama dalam perayaan Tellasan Topak atau tradisi makan ketupat bersama setelah Idulfitri.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan bahwa festival ini tidak hanya sebagai ajang kuliner, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat nilai sosial dan budaya masyarakat.


“Yang kita rayakan bukan hanya makanannya, tetapi juga kebersamaan. Festival ini menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan,” tuturnya saat membuka acara.

Pemerintah Kabupaten juga memanfaatkan festival ini sebagai sarana promosi wisata lokal dengan memilih Pantai Slopeng sebagai lokasi utama kegiatan.

Sebagai bagian dari puncak acara, digelar prosesi Topak Lober, yakni iring-iringan ketupat dalam bentuk gunungan yang disertai doa oleh para tokoh agama. Bupati Sumenep dan istrinya, Nia Kurnia Fauzi, turut memimpin penarikan janur kuning sebagai simbol adat tersebut. (*)

READ  Biaya Hidup Itu Mahal Guys,"

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *