Petani 4 Desa Datangi DPUTR Lumajang Terkait Kekeringan Sawah

Harianmerdekapost.com | Lumajang. Jatim – Puluhan Petani terdampak jebolnya DAM Gambiran dan dugaan tidak lancarnya aliran dari kali temi ( saluran BLB6) dari aktifitas Karamba, petani mendatangi kantor DPUTR kabupaten Lumajang, Rabu,(31 Mei 2023). Adapun desa terdampak antara lain kelurahan Rogotrunan, Jogoyudan ,Desa Boreng dan Blukon kecamatan lumajang.

Sebelumnya, 4 perwakilan petani dari 4 desa mendatangi DPUTR pada Jum’ at (26,Mei 2023) di temui Staf bidang SDA( sumber daya air), keluhan Petani akan di sampaikan kepada pimpinan.

Pertemuan kali ini antara petani dan petugas DPUTR di ruangan rapat , di hadiri oleh Kabid SDA Hari Sudjoko, Humas DPUTR Subowo, serta Juru pengairan Atau kepala UPT kecamatan Lumajang.

Perwakilan petani mengungkapkan keluhannya atas kekeringan selama ini, karena lambatnya penanganan DAM Gambiran yang sudah 3 tahun tidak ada pembangunan. Kekecewaan warga berawal setelah adanya event konser SLANK yang telah menghabiskan anggaran APBD daerah sebesar 1 Milyar, sedangkan untuk pembangunan demi kelangsungan hidup petani Pemerintah daerah enggan untuk menggelontorkan anggaran sebesar nominal tersebut.

Bakir, ketua HIPPA desa Boreng mewakili Para petani mengungkapkan bahwa Jebolnya DAM Gambiran sudah menginjak tahun ke 3 dan sampai saat ini tidak ada tanda tanda untuk pelaksanaan pembangunan, sedangkan untuk konser musik SLANK yang menghabiskan anggaran 1 Milyar pemerintah daerah mampu menganggarkan, untuk para petani selalu tidak ada anggaran dan selalu mengatakan sedang pengajuan ke provinsi Jawa timur.

“, Kami datang ke sini(DPUTR) untuk mengklarifikasi terkait pembanguan DAM Gambiran yang jebol 3 tahun lalu, akibat dari jebolnya DAM Gambiran sawah kami mengalami kekeringan panjang. Kami hanya meminta untuk di upayakan supaya air bisa mengaliri sawah, apabila pemerintah daerah tidak mempunyai anggaran, kami tidak menuntut yang banyak , ya di sesuaikan anggarannya dengan kemampuan daerah. Dari dampaknya kekeringan persawahan Yang ada di daerah kami, sudah banyak yang alih fungsi di jual untuk Perumahan dan tanaman non pangan. selain itu aliran yang dari kali temi debit air sangat kecil sehingga air untuk sawah sawah di bawah kekurangan air dan salah satu permasalahan yang sangat klasik adalah adanya Karamba Karamba yang ada di tengah aliran sehingga menggangu aliran air, kami berharap dinas terkait khususnya SDA duduk bersama dengan pemilik Karamba untuk memberikan solusi dan di kembalikan sesuai peruntukannya untuk aliran irigasi “, cetusnya

Lanjutnya”, kami ke sini awalnya melihat pemerintah daerah mendatangkan SLANK yang menghabiskan anggaran 1 Milyar, untuk Musik pemerintah sanggup menggelontorkan anggaran sebesar itu , sedangkan untuk petani kami selalu di beri alasan tidak ada anggaran dan upaya upaya saja dan selanjutnya pembangunan Bronjong yang akan di lakukan di DAM Gambiran nanti hanya Rp 200.000.000. ( dua ratus juta rupiah)”, tambahnya

Sementara itu Humas DPUTR Subowo, saat menjawab keluhan satu persatu dari para petani mengatakan bahwa permasalahan DAM Gambiran akan di selesaikan upaya awal bulan Juni 2023, berupa pembangunan sementara Bronjong untuk menahan air supaya masuk pintu air menuju saluran tersier menuju 3 Desa dan untuk permasalahan yang ada di kali temi akan koordinasi dengan SDA provinsi Jawa timur

“,Kami berupaya untuk pembangunan bronjong di DAM Gambiran awal bulan Juni 2023, yang jelas kami mengupayakan ada aliran air yang mengalir ke sawah petani, sedangkan untuk kali temi Kabid SDA daerah akan berkoordinasi dengan SDA provinsi , karena Kewenangannya itu milik SDA Provinsi”, jelasnya.( AN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *