Jakarta.,Harianmerdekapost.com-Pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Papua sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri.
Pembangunan wilayah terpencil, terutama di Papua, memerlukan perhatian tidak hanya pada infrastruktur tetapi juga pada peningkatan kualitas SDM. Dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk pengembangan SDM di Papua, mencakup sektor pendidikan, kesehatan, dan pelatihan kerja.
Inisiatif penting meliputi pemberdayaan di sektor peternakan, perikanan, dan pertanian, serta peningkatan akses pendidikan melalui beasiswa dan pendidikan keagamaan. Program-program seperti Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) memberikan kesempatan bagi anak-anak Papua untuk melanjutkan pendidikan.
Peningkatan SDM di Papua juga didukung oleh Inpres Nomor 9 Tahun 2020, yang fokus pada percepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat. Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan program transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) dan pembangunan BLK Komunitas untuk mendekatkan akses pelatihan vokasi bagi masyarakat.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Meningkat
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa IPM Indonesia pada 2023 mencapai 74,39, meningkat 0,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selama sepuluh tahun terakhir, IPM Indonesia mengalami tren peningkatan, dari 68,90 pada 2014 menjadi 74,39 pada 2023.
Presiden Jokowi juga mencatat keberhasilan dalam menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 21,6 persen dan meningkatkan IPM pada 2022. Namun, pembangunan SDM di Papua harus berlanjut dengan kebijakan yang terbukti berhasil dan inovasi program yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan terus mendorong pengembangan SDM, diharapkan Papua akan maju tidak hanya dalam infrastruktur tetapi juga dalam mencetak generasi-generasi unggul yang siap berkontribusi bagi pembangunan bangsa.(ARK).
Editor: Amatus Rahakbauw.K
