Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus memperkuat upaya percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. Berbagai program lintas sektor difokuskan untuk mendorong pemerataan pembangunan sekaligus memanfaatkan potensi lokal secara optimal.
Kepala Bappeda Sumenep, Dr. Ir. Arif Firmanto, S.TP., M.Si., IPU., ASEAN Eng, menyatakan bahwa arah kebijakan pembangunan ekonomi di tahun 2025 menitikberatkan pada penguatan sektor unggulan, seperti pertanian, perikanan, pariwisata, serta industri kecil dan menengah (IKM). “Penguatan sektor unggulan menjadi kunci percepatan pembangunan ekonomi Kabupaten Sumenep pada tahun mendatang,” ujar Arif, Senin (17/10/2025).
Bappeda Sumenep secara intensif melakukan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan perangkat daerah terkait untuk merumuskan strategi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang berkelanjutan. Arif menegaskan optimisme Pemkab dalam mendorong kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja.
Data BPS Sumenep menunjukkan kinerja ekonomi yang menggembirakan. Laju pertumbuhan ekonomi (year-on-year) PDRB menurut lapangan usaha tercatat 6,46% pada Triwulan I 2025 dan tetap solid di angka 5,50% pada Triwulan II 2025, di atas target tahunan RPJMD Kabupaten Sumenep 2025–2029 sebesar 4%. Pertumbuhan kuat pada Triwulan I dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas ekonomi menjelang Ramadan dan Idul Fitri, terutama konsumsi rumah tangga dan distribusi barang. Sementara pada Triwulan II, meski terjadi perlambatan sedikit, kondisi tetap stabil karena faktor musiman pascapanen dan dinamika harga komoditas.
“Penguatan sektor produktif seperti pertanian, perikanan, perdagangan, dan pariwisata membuktikan bahwa strategi berbasis potensi lokal memberi hasil signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” tambah Arif, yang juga menjabat Plt Kepala BKPSDM Sumenep.
Meski begitu, Bappeda tetap mencermati sejumlah tantangan, termasuk stabilitas harga bahan pangan, akses logistik antarwilayah, peningkatan daya saing produk lokal, dan penguatan investasi sektor produktif. Pemkab berkomitmen menjaga stabilitas dan memperkuat koordinasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan tersebut.
“Dengan langkah strategis yang telah dan akan dijalankan, Kabupaten Sumenep memiliki peluang besar untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di daratan maupun wilayah kepulauan,” pungkas Arif. (*)






