Kolaborasi dengan Pegiat Keris Aeng Tong Tong, DPC ISSITA Sumenep komitmen Angkat Budaya Lokal ke Kancah Dunia

Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Indonesia Sport and Special Interest Tourism Association (ISSITA) Kabupaten Sumenep menjalin kolaborasi dengan para pegiat keris di Desa Aeng Tong Tong, salah satu sentra kerajinan keris terbesar di Indonesia.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mempromosikan potensi budaya lokal Sumenep melalui pendekatan pariwisata minat khusus.

Ketua DPC ISSITA Sumenep, Dr. Naghfir, SHI, SH, MKn, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mensyiarkan budaya dunia lokal Sumenep agar lebih dikenal oleh masyarakat luas, baik nasional maupun internasional.

“Keris tidak hanya benda pusaka, tapi simbol budaya yang memiliki nilai sejarah, spiritual, dan seni tinggi. Lewat kolaborasi ini, kami ingin menjadikan keris Aeng Tong Tong sebagai bagian penting dalam pengembangan pariwisata budaya di Sumenep,” ungkap Dr. Naghfir.

Menurutnya, Desa Aeng Tong Tong, yang dikenal sebagai kampung empu dengan ratusan pengrajin keris aktif, menjadi ikon budaya Sumenep yang potensial dikembangkan melalui pendekatan pariwisata berbasis minat khusus.

Oleh sebab itu, ISSITA ingin hadir sebagai jembatan untuk menjadikan warisan ini sebagai daya tarik unggulan di sektor pariwisata nasional dan internasional.

“Dalam kolaborasi ini, ISSITA nantinya akan menggagas berbagai program seperti promosi destinasi berbasis heritage, hingga event budaya bersama komunitas empu keris yang tujuannya menjadikan Aeng Tong Tong tidak hanya sebagai sentra produksi keris, tetapi juga sebagai destinasi wisata budaya unggulan,” ujarnya.

Melalui sinergi antara pelaku budaya dan sektor pariwisata, pihaknya berharap  warisan leluhur Madura ini dapat terus lestari dan menjadi daya tarik yang bernilai ekonomi sekaligus edukatif bagi generasi muda serta wisatawan mancanegara.

“Kami ingin keris ini tidak hanya dikenal di Indonesia saja, melainkan juga bisa dikenal oleh masyarakat yang ada belahan dunia,” tukasnya.(*\Nri)

READ 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *