Harianmerdekapost.com, Pasuruan, Jatim – KH.Mujib Imron yang mendapatkan rekom sebagai calon Bupati dari DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),bersama jajaran pengurus PKB kabupaten Pasuruan dan anggota fraksi PKB menjalin silaturahim ke kantor DPD PKS di Bangil. (02-06-2024)
Usai kegiatan, KH.Mujib Imron yang akrab dipanggil Gus Mujib kepada awak media mengatakan, kedatangannya bersama rombongan ini untuk menyambung silaturahmi dengan jajaran pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sekaligus mengajak untuk koalisi di gelaran Pilkada nanti.
Pertemuan Gus Mujib dengan jajaran pengurus PKS ini berlangsung di Kantor PKS, Bangil. Kedatangan Gus Mujib ini disambut hangat keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Gus Mujib mengaku bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk bisa bersilaturahmi dengan parpol parpol yang ada di kabupaten Pasuruan. PKS menjadi partai kelima yang dikunjunginya.
“Saya kesini untuk silaturahmi sekaligus menjalankan perintah DPP. Kewajiban calon bupati yang sudah mendapatkan rekom DPP harus terus silaturahmi dan membangun komunikasi dengan partai politik yang ada, dan tokoh – tokoh yang ada,” katanya.
Dan “saya kesini di samping silaturahmi juga mengajak PKS untuk bisa berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun kabupaten Pasuruan kedepan. Insyallah kesamaan visi dan misi (Chemistry ) dengan partai keadilan sejahtera (PKS) itu ada” terangnya.
Ketua DPD PKS Kabupaten Pasuruan Agus Firmansyah,S.Kom mengatakan, untuk Pilkada Pasuruan, partainya memang akan berkomunikasi dengan partai lain.
“Sebetulnya berkomunikasi dengan beberapa partai sudah kita lakukan. Tapi, yang secara resmi bakal calon Bupati datang ke kantor kami baru Gus Mujib, dan ini yang pertama” kata Agus, sapaan akrabnya.
PKS memang tidak membuka pendaftaran, tapi berkomunikasi dengan partai lain tetap kami jalankan. Dan saya sangat berterima kasih bahwa disini PKS mendapatkan prioritas untuk diajak PKB dalam hal ini Gus Mujib untuk berkoalisi.
Secara prinsip dalam konteks pembangunan Pasuruan, harus ada kolaborasi dan sinergi dengan semua elemen. Dia sepakat dengan Gus Mujib bahwa, “Pasuruan bukan milik satu golongan, satu orang ataupun satu kelompok.”
Tapi, semuanya itu tergantung keputusan pimpinan diatas kami. Karena “kewenangan harus berkoalisi dengan Gus Mujib atau tidak itu bukan wewenang kami tapi pimpinan diatas kami” tuturnya….izz