Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep menegaskan komitmennya untuk terus menurunkan angka stunting di wilayahnya.
Target penurunan angka stunting ini merupakan bagian dari upaya bersama mewujudkan generasi Sumenep yang sehat dan unggul di masa depan.
Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, drg. Ellya Fardasah, M.Kes menyampaikan bahwa angka stunting di daerah ini menunjukkan tren penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Pada tahun 2021 angka stunting di Sumenep tercatat sebesar 29 persen, ditahun 2022 turun menjadi 21,6 persen, dan ditahun 2023 kembali menurun menjadi 16,7 persen,” ujarnya.
Meski angka resmi tahun 2024 masih dalam proses penilaian oleh pemerintah pusat, pihaknya tetap optimis akan terjadi penurunan kembali.
“Dari laporan teman-teman yang turun langsung ke lapangan, rata-rata sudah terlihat pengurangan. Kami berharap dengan berbagai intervensi yang sudah dilakukan, angka stunting bisa terus turun,” tambahnya.
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, untuk tahun 2025 ini Bupati Sumenep menargetkan penurunan angka stunting mencapai 10 persen.
Untuk mencapai target tersebut, Dinkes P2KB menerapkan dua pendekatan utama, yakni intervensi sensitif dan intervensi spesifik.
Intervensi sensitif mencakup sektor-sektor yang tidak secara langsung berkaitan dengan kesehatan tetapi memiliki dampak besar terhadap pencegahan stunting, seperti penyediaan sanitasi layak.
“Contohnya, pembangunan jamban. Sekilas terlihat tidak berhubungan, tapi jika masyarakat buang air besar sembarangan, maka bakteri akan menyebar dan berdampak pada kesehatan anak-anak,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, intervensi ini melibatkan kerja sama lintas sektor seperti Dinas PUTR, Dinas Sosial, dan Dinas Pendidikan.
Sementara itu, intervensi spesifik yang langsung menyasar faktor penyebab stunting menjadi fokus utama Dinas Kesehatan. Seperti halnya pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin dan lain sebagainya.
“Untuk intervensi spesifik kita memiliki beberapa program seperti halnya pemberian makanan tambahan setiap tiga bulan, pemberian vitamin A dan vitamin K bagi bayi baru lahir,” tukasnya.