Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Pemerintah Desa Masalima, Kecamatan/Pulau Masalembu melaksanakan kegiatan Bersih dari Narkoba (Bersinar).
Dengan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumenep, Pemdes Masalima mengelar diskusi bersama guna memotong akses peredaran narkoba di Pulau Masalembu.
Pantauan dilokasi, kegiatan yang berlangsung di Hotel Asmi pada Minggu malam, 22 Desember 2024 itu diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, perempuan hingga orang tua.
Sebelum diskusi tentang sosialisasi anti narkoba atau bersih dari narkoba (Bersinar), warga dari Desa Masalima, Kecamatan Masalembu, bersama-bersama berikrar untuk melawan peredaran narkoba di pulau terjauh di Kabupaten Sumenep. Ikrar itu disaksikan perwakilan dari BNN dan Kepala Desa Masalima Darus Salam.
“Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah Desa Masalima melawan peredaran narkoba di pulau kami,” kata Kades Masalima, Darus Salam.
Alumni UIN Yogyakarta itu menegaskan, narkoba merupakab musuh bersama yang selalu mengancam generasi bangsa. Untuk memberantas obat haram itu, butuh keterlibatan semua pihak, tidak hanyan pemerintah.
“Dari kegiatan ini diharapkan menjadi kesadaran bersama bahwa ancaman narkoba harus dilawan,” tuturnya.
Pihaknya juga berharap kepada orang tua di wilayah Pulau Masalembu, terutama Desa Masalima agar menjaga anak-anaknya dari ancaman peredaran narkoba. “Karena narkoba akan merusak masa depab anak bangsa,” pungkasnya.
Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Sumenep, Rahwini Suwandi mengapresiasi komitmen Pemerintah Desa Masalima dalam memerangi narkoba. Menurutnya, kegiatan Bersinar penting dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba yang saat ini sudah masif di wilayah Sumenep, termasuk kepulauan.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi atau Bersinar ini. Pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba penting untuk disampaikan kepada masyarakat luas,” kata Rahwini saat ditemui usai acara.
Pihaknya berharap, kegiatan sosialisasi anti narkoba atau bersih dari narkoba (Bersinar) ini juga dilaksanakan di wilayah kepulauan lainnya, seperti Arjasa, Kangayan, Raas dan pulau lainnya.
“Karena peredaran narkoba di kepulauan sulit terjangkau, sehingga kesadaran masyarakat tentang bahaya narkona melalui kegiatan seperti ini, harus disebarluaskan,” pesannya.
Berdasarkan data BNN Sumenep, warga Sumenep yang dilakukan rehabilitasi mencapai puluhan. Untuk rawat inap sebanyak 18 orang, dan dirawar jalan sebanyak 30. Kebanyakan yang kecanduan narkoba adalah pelajar.
“Kami harap jika ada keluarga, tetangga yang kecanduan narkoba segera melapor ke BNN Sumenep, agar dilakukan rehab. Kami jamin tidak akan dihukum jika melapor. Insya Allah jika dilakukan rehab alan sembuh” harap Rahwini Suwandi. (*)