Mentari pagi menyapu lembut wajah Lestari saat ia berdiri di tepi pantai dengan rambut panjang yang ditiup angin. Langit biru Papua Barat tampak seperti kanvas luas yang dekorasi burung Cenderawasih beterbangan dengan anggun. Hari ini adalah Hari Perempuan Sedunia, dan bagi Lestari, hari ini bukan sekadar perayaan—ini adalah pengingat akan perjuangan dan harapan.
Sebagai gadis asli Papua Barat, Lestari tumbuh dengan semangat yang diwariskan oleh para perempuan tangguh di tanah kelahirannya. Ibunya adalah seorang pengrajin noken yang selalu mengajarkannya bahwa tangan seorang perempuan mampu menciptakan keajaiban. “Kita perempuan Papua harus kuat, harus berkarya,” begitu pesan ibu yang selalu terngiang di telinga Lestari.
Di usianya yang masih muda, Lestari sudah berani bermimpi besar. Ia bercita-cita menjadi seniman yang mengenalkan budaya Papua ke dunia melalui tarian dan lukisan. Setiap malam, ia melukis di atas kanvas, menggambarkan kehidupan masyarakatnya, warna-warni Cenderawasih, dan keindahan alam Papua yang belum tersentuh.
Namun, perjalanan Lestari tidak selalu mulus. Banyak yang meremehkan dan menganggap impiannya terlalu tinggi. “Perempuan sebaiknya cukup di rumah,” begitu kata beberapa orang di kampungnya. Tapi Lestari tidak pernah menyerah. Baginya, perempuan bukan sekadar pelengkap, namun pilar penting dalam membangun bangsa.
Di Hari Perempuan Sedunia ini, Lestari mengadakan pameran kecil di sekolahnya. Ia memajang lukisan-lukisan bertema kemandirian dalam dunia usaha tradisional perempuan Papua—ibu yang mencukupi noken, gadis yang menari dengan pakaian tradisional, dan potret dirinya sendiri dengan mata penuh tekad. Para pengunjung yang datang terkejut dan kagum. Seorang guru berkata, “Lestari, karyamu luar biasa. Jangan berhenti berkarya!”
Senja mulai berkencan saat Lestari berdiri di tepi pantai lagi, kali ini dengan hati penuh rasa syukur. Ia tahu perjalanannya masih panjang, tapi ia juga tahu satu hal: sebagai perempuan Papua, ia akan terus melangkah, berkarya, dan membawa cahaya bagi dunia.
Penyunting : ARK