Bupati Lumajang Mempriotitaskan Keselamatan Warga Dan Lahan Pertanian Akibat Jebolnya Tanggul Sungai Regoyo

Harianmerdekapost.com.Lumajang. Jawatimur. Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan penanganan tanggul Sungai Regoyo yang jebol di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian sebagai prioritas utama pemerintah daerah. Langkah ini dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan berbasis data teknis untuk memastikan keselamatan warga serta kelangsungan lahan pertanian yang terdampak banjir lahar Gunung Semeru.

Sejak tanggul jebol pada 2 November akibat hujan ekstrem, Bupati Indah memimpin peninjauan langsung ke lokasi untuk memetakan kerusakan dan mengarahkan langkah penanganan strategis. Turut mendampingi Wakil Bupati Yudha Aji Kusuma, Ketua DPRD Oktafiyani, Kapolres AKBP Alex Sandy Siregar, Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, serta perwakilan BBWS Brantas dan Dinas PUSDA Jawa Timur.

Bupati menekankan bahwa pemulihan akses jalan bagi 1.211 kepala keluarga dan perlindungan ±30 hektar lahan pertanian menjadi prioritas. “Penanganan tanggul ini bukan sekadar simbolis. Ini tentang menyelamatkan warga, melindungi pertanian, dan mencegah kerusakan yang lebih luas,” ujarnya saat meninjau tanggul Jebol di Sungai Regoyo Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian, Kamis (6/11/2025).

Dalam arahannya di lapangan, Bupati menginstruksikan mobilisasi tiga unit alat berat dari PUSDA Jawa Timur, BBWS Brantas, dan penambang lokal. BPBD Lumajang menyiapkan logistik dan pasokan bahan bakar agar perbaikan dapat berjalan tanpa hambatan.

Data teknis hasil identifikasi PUSDA dan BBWS Brantas menunjukkan kerusakan meliputi tanggul sisi kanan sepanjang 150 meter dengan tinggi tegak 6 meter, tanggul kritis 27+66 meter, tanggul di sekitar musholah dan jembatan limpas, serta pasang bronjong sayap jembatan Sungai Liwek sepanjang 15 meter. Informasi ini menjadi dasar prioritas penanganan.

Bupati menekankan strategi penanganan yang sistematis dengan membuka kembali akses jalan utama, mengalihkan aliran air agar tidak merendam lahan pertanian, memperkuat tanggul yang kritis, dan menyiapkan langkah antisipatif untuk mencegah risiko banjir susulan.

READ  Pembangunan Jalan Nasional Lumajang Turen Sebabkan Jatuh Korban

Selain koordinasi teknis, Bupati menekankan pentingnya partisipasi warga. Warga ikut membangun tanggul sementara dan menata jalur darurat, sementara pemerintah menyediakan sumber daya dan alat berat. Kolaborasi ini mempercepat pemulihan sekaligus membangun kapasitas komunitas menghadapi bencana.

Bupati Indah juga menegaskan bahwa respons cepat ini merupakan bagian dari visi jangka panjang pemerintah Kabupaten Lumajang dalam mitigasi bencana hidrometeorologi. “Kesiapsiagaan, kolaborasi lintas instansi, dan mobilisasi sumber daya menjadi fondasi agar setiap bencana dapat ditangani dengan efektif,” ujarnya.

Hasil penanganan di lapangan sudah mulai terlihat: akses jalan yang sebelumnya terputus perlahan kembali dibuka, arus sungai berhasil dialihkan, dan beberapa titik tanggul darurat telah diperkuat. Langkah-langkah ini memastikan aktivitas warga, termasuk pendidikan dan pertanian, tetap berjalan meski terjadi bencana.

Dengan tindakan cepat, koordinasi terukur, dan kepemimpinan yang langsung hadir di lapangan, Bupati Lumajang menegaskan bahwa mitigasi bencana di daerahnya bukan sekadar prosedur administratif, tetapi langkah nyata untuk melindungi warga dan membangun ketahanan komunitas menghadapi perubahan iklim dan bencana alam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *