Map Putih yang Mengubah Nasib, Kisah Rini dan Ribuan Honorer di Hari Bersejarah

Map Putih yang Mengubah Nasib, Kisah Rini dan Ribuan Honorer di Hari Bersejarah
Rini Antika, 36 tahun, seorang tenaga kesehatan di Puskesmas Batu Putih saat menerima SK dari Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo. (Foto : Istimewa)

Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Gemuruh tepuk tangan membahana di GOR A. Yani Pangligur pada Senin pagi, 1 Desember 2025. Bukan sorakan suporter bola, melainkan luapan kegembiraan ribuan honorer yang akhirnya menggenggam SK PPPK Paruh Waktu. Dokumen yang mereka nantikan dalam diam, dalam sabar, dalam perjuangan bertahun-tahun.

Di luar gedung, keluarga para penerima SK ikut merayakan dengan penuh semangat, seolah ikut menghela napas lega setelah sekian lama menunggu.

Di tengah kerumunan itu, Rini Antika, 36 tahun, berdiri memeluk map putih di dadanya. Di dalamnya tersimpan SK yang ia tunggu hampir dua puluh tahun. Sejak 2009 ia mengabdi sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas Batu Putih—sebuah wilayah pelosok dengan jalan terjal, sinyal yang sering hilang, dan listrik yang tak selalu menyala. “Sudah seperti rumah kedua,” ujarnya lirih.

Selama 17 tahun berstatus honorer, hidupnya tak pernah benar-benar pasti. Tak ada jaminan masa depan, tak ada kepastian kesejahteraan. Namun setiap hari, Rini tetap melangkah berangkat sebelum fajar dan pulang ketika malam sudah menutup hari. Momen penyerahan SK itu terasa baginya seperti pintu besar yang perlahan—dan akhirnya—terbuka.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati. Beliau telah membuat keputusan besar untuk masa depan ribuan honorer yang menunggu selama bertahun-tahun,” ucap Rini, suaranya bergetar menahan haru.

Di balik perjalanan panjang menuju status PPPK Paruh Waktu, Rini mengingat semua proses yang melelahkan seperti halnya menyusun berkas, rapat tanpa henti, hingga koordinasi lintas instansi yang menyita energi. Namun ada satu figur yang menurutnya menjadi cahaya dalam proses itu—Arif Frimanto, Plt. Kepala BKPSDM Sumenep sekaligus Kepala Bappeda.

“Selain kepada Bapak Bupati, kami juga sangat berterima kasih kepada Bapak Arif Frimanto yang selama ini setia mendampingi perjuangan kami. Tanpa arahan dan bimbingannya, kami mungkin tidak bisa sampai di hari ini,” katanya.

READ  PELANTIKAN DAN PENGUKUHAN PERANGKAT DESA KARANG REJO "Dalam Rangka Untuk Meningkatkan Sektor Pelayanan"

Rini masih mengingat malam-malam panjang ketika mereka berdiskusi hingga melebihi tengah malam, dan Arif tetap bertahan, meskipun agendanya begitu padat.

“Beliau sangat sibuk, tapi tetap meluangkan waktu untuk kami. Betul-betul tulus,” ungkapnya.

Baginya, keputusan Bupati Fauzi menugaskan Arif untuk mengawal proses PPPK Paruh Waktu adalah langkah yang sangat tepat.

“Terima kasih Bapak Bupati karena telah menempatkan Bapak Arif di setiap tahapan proses ini,” tambahnya dengan penuh syukur.

Saat ribuan honorer mengangkat SK mereka tinggi-tinggi, mata Rini kembali berkaca-kaca. Ingatannya melayang pada hari-hari berat yang ia jalani menembus hujan menuju puskesmas, meninggalkan anak-anak di rumah sembari berkata didalam hati apakah pengabdian panjang ini akan berbuah?. Kini, ia merasa telah menemukan jawaban itu.

“Ini bukan akhir perjuangan. Ini adalah awal perjalanan baru yang akhirnya pasti—untuk kami, dan untuk keluarga yang selalu mendukung.” ujarnya sambil tersenyum.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *