Harianmerdekapost.com, Pasuruan, Jatim – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Gempol pada Kamis malam (23/10) mengakibatkan status jalan kabupaten di dusun Betro desa Wonosunyo kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan longsor , Material tanah ambles sepanjang sekitar lima meter dan mengancam akses utama warga setempat terputus
Kepala Wilayah Dusun Betro, Fandi, mengatakan peristiwa longsor baru dilaporkan pada Jumat malam tanggal (24-10-2025)melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Gempol untuk diteruskan ke BPBD Kabupaten Pasuruan.

Dan Alhamdulillah hari ini sabtu tanggal (25-10-2025)bantuan terpal langsung turun untuk menutup lubang longsoran yang menganga,ujar Fandi !!
Menurutnya, selain akibat intensitas hujan tinggi, longsor juga dipicu tumbangnya pohon perindang jenis mangga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Jelasnya !!
Sementara itu, Ketua FPRB Kecamatan Gempol, Hadi Suar, membenarkan peristiwa tersebut dan memastikan laporan telah diteruskan ke BPBD Kabupaten Pasuruan.Tuturnya !
Untuk langkah pencegahan ,hari ini kami menyerahkan bantuan dari BPBD berupa terpal untuk menutup area longsor, tegas Hadi.Tegasnya !!
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana serupa, mengingat kondisi cuaca di wilayah Pasuruan masih ekstrem dengan curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Tambahnya!!.
Berkait dengan telah terjadinya beberapa ragam musibah di wilayah kecamatan Gempol pada bulan terakhir ini , bila diperkenankan awak media harian merdeka post yang notabene pribumi Gempol ini urun rembuk sebagai satu sumbangsih pemikiran untuk ditindaklanjuti mengusulkan Forkopinka Gempol secepatnya mengagendakan acara doa bersama khusus bermunajat kepada Allah supaya wilayah kecamatan Gempol di hindarkan dari segala bentuk musibah dan bencana, pihak pelaksana Forkopinka Gempol atau Camat Gempol sedang pihak yang diundang Pengurus MWC NU Gempol, 15 kepala desa se kecamatan Gempol, 15 ketua BPD se kecamatan Gempol, beberapa tokoh masyarakat dan Agama, bisa ditempatkan di aula pertemuan kantor kecamatan Gempol lantai 2 dengan beberapa pertimbangan substansialnya antara lain bahwa bahwa ikhtiar penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan dengan upaya lahiriyah semata tapi harus dibarengi dengan upaya batiniyah yakni bermunajat kepada Allah karena semua peristiwa yang datangnya dari Allah tidak satupun manusia yang mampu memprediksi apalagi menanggulanginya, ragam musibah dan bencana bisa jadi merupakan peringatan Allah buat manusia dan poin pentingnya sebagai sosok hamba yang tercipta jangan pernah meremehkan Kedahsyatan sebuah DOA. Mohon maaf dan Ijin hanya sebatas urun rembuk penulis dengan dasar dan tujuan demi masyarakat dan kemaslahatan bersama, tidak lebih.( Budhi H).






