Sinergi Pemerintah, Bea Cukai, dan Pers Dorong Legalitas Rokok Lokal di Sumenep

Sinergi Pemerintah, Bea Cukai, dan Pers Dorong Legalitas Rokok Lokal di Sumenep

Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Memperkuat Sinergi Pemerintah, Bea Cukai, dan Pers dalam Mendorong Legalitas Usaha Rokok Lokal di Sumenep” digelar pada Kamis (17/7) siang di Pendopo Agung Keraton Sumenep. Kegiatan ini menjadi upaya nyata untuk mendorong pertumbuhan industri rokok lokal yang sah, produktif, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat Madura.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim—mewakili Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo—bersama perwakilan dari Bea Cukai Madura, Polres Sumenep, Kodim 0827, Forkopimda, Kejaksaan Negeri, dan Pengadilan Negeri Sumenep. Selain itu, ratusan pelaku usaha rokok lokal dan berbagai organisasi pers seperti IWO, MIO, PWRI, PWI, KJS, JMSI, SMSI, AWDI, AMOS, dan AJS turut berpartisipasi.

Dalam sambutannya, Wabup Imam Hasyim menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, media, dan Bea Cukai guna mendorong para pelaku industri rokok tradisional untuk mengurus legalitas usaha mereka. Ia menegaskan bahwa forum ini bukan untuk melindungi pelanggaran hukum, melainkan sebagai wadah kolaboratif untuk membangun Sumenep dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ketua Paguyuban Rokok Lokal Sumenep, Sofyan Wahyudi, menyatakan bahwa industri rokok lokal merupakan bagian penting dalam penguatan ekonomi masyarakat, sejajar dengan komoditas tembakau dan garam yang menjadi andalan Madura. Ia menyebutkan lima tujuan utama yang ingin dicapai: meningkatkan penerimaan negara, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), menjaga kestabilan harga tembakau, membentuk ekosistem industri, serta meningkatkan kesejahteraan petani tembakau.

Sementara itu, Penasehat Paguyuban, H. Mukmin, menilai FGD ini sebagai bentuk pembinaan konkret terhadap pelaku usaha rokok lokal. Ia berharap Bea Cukai semakin aktif dalam memberikan edukasi dan pendampingan untuk kemajuan industri yang legal di daerah.

READ  SATOE DEKADE Anniversary SSCI Chapter Jatim & Gathering Nasional

Panitia pelaksana FGD, M. Syamsul Arifin, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan ratusan pengusaha rokok lokal dari paguyuban sebagai bentuk pembangunan ekosistem yang menghubungkan pemerintah, pelaku industri, dan media secara kolaboratif.

Sebagai penutup, FGD ini juga dijadikan ajang peluncuran resmi logo Paguyuban Pengusaha Rokok Sumenep, yang menjadi simbol semangat baru dalam membangun industri rokok lokal yang sah dan kompetitif di wilayah tersebut.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *