Cuitan Maraknya Tambang Pasir Ilegal Dan Jual Beli SKAB Bukti Lemahnya Penanganan Hukum Di Lumajang, Picu Konflik Horizontal

Cuitan Maraknya Tambang

Harianmerdekapost. Com. Lumajang. Jawa Timur. Beberapa masyarakat menyoroti maraknya Tambang Pasir ilegal Yang menggunakan mesin Sedotan di kabupaten Lumajang. Semakin hari semakin bertambah banyak bahkan kekuatan massanya semakin besar , Ratusan Mesin sedotan di sejumlah Aliran sungai dan beberapa Titik koordinat, Kondisi di lapangan Penjarahan kekayaan alam Besar besaran oleh sebagian masyarakat yang menghiraukan kerusakan lingkungan seperti tidak ada aturan dan penanganan oleh APH.

Penolakan Tambang pasir ilegal yang ada di kabupaten lumajang sebelumnya adanya aksi demo di depan Polres lumajang dan blokade jalan Jalan Lintas Selatan oleh salah satu Warga

Seperti halnya kekecewaan warga atas nama,@ Arbon Selatan, (02/03/2025) yang di bagikan oleh Salah satu akun Media sosial di group Info Lumajang oleh @ Irawan Jamur yang menerangkan dalam cuitannya Salah satu masyarakat dengan initial S yang di bekingi oleh kepala Dusun menjual SKAB ke penambang ilegal , meminta APH untuk menangkap dan mengungkap jaringan tersebut karena telah merugikan pajak daerah serta menambah polemik tambang ilegal di masyarakat dan foto Initial S beserta temen temannya, dengan tembusan Polres Lumajang, pemerintah Kabupaten Lumajang, BPRD Lumajang .

, ” sudah merasa punya becking kepala dusun toh makanya berani menjual barkode PT resmi ke penambang ilegal.
sudah berapa banyak kerugian pemerintah kabupaten akibat sepak terjangmu S? ayo APH jangan kasih lepas ini orang merugikan pajak dan juga menambah polemik soal tambang ilegal lumajang, ”

Sementara itu kasat reskrim polres Lumajang AKP Pras Adinata S.Tr.K, S.I.K. Saat di konfirmasi harian merdekapost. Com sampai berita ini di terbitkan belum ada jawaban . (AN) .

 

See also  Babinsa Karanganyar, Dampingi Bidan Desa Monitoring kegiatan Posyandu di Wilayah Binaan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *